FILE EDUKASI ISLAM (FEI)
Rabu, 28 Februari 2018
WAWASAN ISLAM
Kenapa Al-Fatihah? |
Kenapa disebut Al-Fatihah? Ya, kenapa surah pembuka dalam Qur’an itu disebut Al-Fatihah? Kenapa tidak disebut “muqaddimah” (pengantar), atau “tamhid” (preambule).
Jawaban yang langsung meloncat ke benak kita tentu adalah ini: Karena Al-Fatihah secara harafiah artinya adalah pembukaan. Surah ini disebut demikian karena dia menjadi semacam “bab” pembuka bagi kitab yang belakangan disebut sebagai Qur’an.
Tetapi jawaban semacam ini agak kurang memuaskan. Ada ganjalan yang tak disadari oleh banyak orang. Biasanya sesuatu disebut sebagai “pembuka” jika ia ada di muka, di bagian awal dari sesuatu yang lain.
Secara lahiriah, Al-Fatihah memang berada di dalam pembukaan Qur’an. Tetapi ia bukanlah ayat yang pertama turun pada Nabi. Sebagaimana kita tahu, ayat yang pertama turun adalah lima ayat pertama dalam surah nomor 96, yaitu Surah al-‘Alaq.
Artinya, Al-Fatihah bukanlah wahyu pertama yang turun kepada Nabi. Kita sendiri tak tahu kapan persisnya Surah Al-Fatihah ini turun. Sebab, setahu saya, tak ada catatan dalam literatur tafsir klasik mengenai kapan persisnya ayat ini diwahyukan kepada Nabi, pada tahun ke berapa, di bulan apa, dan dalam konteks apa.
Yang secara pasti bisa kita ketahui ialah bahwa surah ini turun di Mekah. Meski ada pendapat Mujahid yang agak kurang umum yang berpendapat bahwa dia turun di Madinah.
Mujahid adalah seorang tabi’in (generasi setelah sahabat Nabi) yang hidup pada Abad ke-8 Masehi dan menjadi salah satu sumber utama tafsir Al-Tabari, salah satu tafsir paling awal yang komprehensif dalam sejarah penafsiran Qur’an.
Kembali ke pertanyaan semula. Kenapa disebut Al-Fatihah? Ada jawaban menarik yang diberikan oleh seorang mufassir Qur’an dari Abad ke-12, Fakhr al-Din al-Razi (w. 1209 M) dalam tafsirnya yang masyhur, Mafatih al-Ghaib.
Al-Razi, antara lain, mengatakan: Surah ini disebut demikian karena ia adalah surah (bukan ayat) pertama yang turun secara lengkap. Memang benar, wahyu yang pertama turun pada Nabi adalah ayat yang telah saya sebut di depan.
Tetapi surah yang pertama turun secara utuh adalah Surah Al-Fatihah. Karena itu ia layak disebut sebagai “Pembuka”. Dan karena itu, surah ini juga disebut sebagai “Fatihat al-Kitab”, pembuka dari sebuah buku yang bernama Qur’an.
Saya mencoba memberikan penjelasan lain, atau semacam interpretasi yang agak sedikit berbeda tentang nama Al-Fatihah ini. Dalam perjalanan pulang semalam dari buka puasa bersama yang sudah saya ceritakan tadi, ada sebuah gagasan yang tiba-tiba “mletik” (bahasa Jawa; tercetus) di benak saya.
Adalah menarik bahwa surah ini disebut Al-Fatihah. Kata ini, secara harafiah, artinya adalah pembuka. Kata “fatihah” berasal dari kata kerja “f-t-h” (fataha) yang artinya adalah membuka sesuatu. To open.
Kata Fatihah bisa diartikan sebagai “the opener” dalam pengertian “pembuka”, sesuatu yang membukakan sesuatu yang lain.
Saya langsung terpikir tentang kata “to include” dalam bahasa Inggris, atau kata turunannya: inclusive. Dalam bahasa Indonesia, kita memakai kata ini: “inklusif”. Sungguh menarik bahwa surah pertama dalam Qur’an disebut sebagai Al-Fatihah yang maknanya ialah: “membuka”.
Saya memaknai Al-Fatihah sebagai ajakan untuk mengembangkan sikap membuka diri, inklusif.
Menurut saya, tafsiran semacam ini bukan dipaksakan, sebab ada kaitannya dengan kandungan yang ada dalam surah ini. Mari kita gali makna yang terkandung di sana.
Surah ini dibuka dengan formula atau kalimat berikut ini: Dengan nama Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Bismillahirrahmanirrahim. Atau, kalau mau memakai transliterasi yang agak sedikit lebih akademis, Anda bisa menuliskannya begini: Bismi-l-Lāhi al-Rahmān al-Rahīm.
Formula ini juga sering disebut sebagai basmalah.
Umat Islam diajarkan untuk memulai segala sesuatu dengan membaca basmalah. Formula ini mungkin merupakan kalimat yang paling sering diucapkan oleh umat Islam setiap hari. Sekurang-kurangnya, mereka membaca kalimat ini tujuh belas kali dalam sehari semalam, yakni pada saat salat.
Kalimat ini mengandung ajaran ketuhanan yang penting. Dalam basmalah terkandung konsep teologis tentang Tuhan yang menjadi sumber kasih dan rasa sayang.
Kita bisa mengatakan bahwa Tuhan dalam Islam adalah Tuhan yang menjadi sumber dari cinta (mahabbah) dan kasih sayang (rahmah). The God of love and compassion. Ilahu mahabba wa rahma.
Jika tadi saya menyebut bahwa Al-Fatihah menggambarkan ajakan kepada umat Islam untuk bersikap “inklusif”, membuka diri, melapangkan dada, ini semua ada kaitannya dengan konsep ketuhanan yang diperkenalkan melalui formula basmalah.
Implikasi sikap cinta-kasih, jika ia melekat pada seseorang, adalah kesediaan untuk membuka diri. Jika seseorang mencurigai pihak lain, dia cenderung akan menutup diri rapat-rapat, menegakkan tembok pemisah, meringkuk di dalam tempurung kecurigaan dan kebencian yang sempit dan apak.
Tetapi jika ia memiliki rasa cinta, ia akan membuka diri pada “yang lain”, mengulurkan tangan, membangun jembatan penghubung ke yang lain itu.
Saya lalu teringat pada komentar halus tetapi juga sekaligus “pedas” yang pernah dilontarkan oleh Paus Francis beberapa waktu lalu terhadap Donald Trump (kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik pada Pilpres 2016 bulan November mendatang).
Kita tahu, Donald Trump dikenal sebagai sosok “fear monger”, orang yang mengobar-obarkan ketakutan. Bahkan ia pernah mengatakan, jika terpilih menjadi presiden AS, dia akan melarang umat Islam untuk masuk ke negeri itu.
Kata Paus Francis: People who thinks only about building walls, wherever they may be, and not building bridges, is not Christian. This is not in the Gospel.
Sesiapa yang hanya berpikir untuk membangun tembok (pemisah), di manapun dia berada, dan bukan malah membangun jembatan, dia bukanlah orang Kristen. Sikap seperti ini tak ada dalam Injil.
Komentar Paus Francis ini, dengan sangat baik, menggambarkan sikap dua kelompok orang. Pertama: Orang yang ketakutan, dan kedua, orang yang mencintai yang lain. Orang yang takut akan menolak berhubungan dengan orang lain. Sementara orang yang mencintai orang lain akan membuka diri padanya.
Konsekwensi cinta dan kasih sayang adalah: mindset of openness and reaching-out to others.
Cinta, kasih sayang, rahmah membawa implikasi dalam bentuk sikap-sikap sosial yang khas: membuka diri, lapang dada (insyirah al-shadr; ingat surah nomor 94: al-Syarh), inklusif. Bukan menutup diri dan bersembunyi di dalam kotak tempurung, curiga pada yang lain.
Dengan kata lain, rahmah dan cinta membawa kita kepada al-Fatihah: sikap membuka diri kepada “sang liyan”.
Ayat keenam dan ketujuh dalam surah ini juga mengandung ajaran yang sangat menarik. Mari kita baca terjemahan dua ayat itu (saya memakai terjemahan HB Jassin dalam Bacaan Mulia):
Bimbinglah kami ke jalan
Yang lurus lempang,
Jalan orang-orang yang telah Kau beri nikmat,
Bukan orang yang kau murkai,
Dan bukan orang yang sesat jalan
Karena kita sekarang hidup di era di mana kecenderungan takfir dan saling menyesatkan di kalangan umat Islam sedang meruyak di mana-mana, di Indonesia dan juga di negeri-negeri lain; karena kita sedang hidup dalam “the age of takfir”, pertanyaannya adalah: Apakah ayat ini bisa dibaca sebagai ajakan untuk saling menyesatkan? Hanya gara-gara ada kata sesat di sana?
Saya mengatakan: Tidak! Ayat ini mengandung makna yang subtil, halus. Di sana, kita diajarkan untuk memohon kepada Tuhan agar kita diarahkan ke jalan yang (dalam terjemahan HB Jassin yang sangat saya suka) “lurus lempang”.
Artinya apa? Wewenang untuk menentukan apakah sebuah jalan itu lurus-lempang atau tidak, ada pada Tuhan. Tugas kita sebagai manusia, paling jauh, ialah memohon saja kepada Tuhan agar ditunjukkan arah ke sana.
Bukan wewenang kita untuk menyesatkan orang lain, untuk menganggap orang lain kafir, syirik, murtad, bid’ah, dan sebagainya. Sikap saling menyesatkan dan mengkafirkan di antara sesama umat Islam sangat berlawanan dengan semangat Al-Fatihah yang mengajak kita untuk bersikap “membuka diri”, membangun jembatan.
Saling menyesatkan adalah wujud dari tindakan “fear mongering”, menyebarkan ketakutan. Ini bukan manifestasi dari etika rahmah, mahabbah, kasih sayang. The ethics of rahmah/love is in complete contrast to fear mongering.
Surah Al-Fatihah yang membuka kitab suci umat Islam ini langsung menyambar kita dengan pesan yang sangat relevan dengan zaman ini: ajakan untuk membangun sikap-sikap inklusif.
Betapa relevannya surah ini di zaman ketika Donald-trump-isme sedang berkecamuk di mana-mana sekarang.
Wallahu a’lam.
Jakarta, 26 Juni 2016
UAA
Kamis, 08 Februari 2018
Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran
DIKLAT GURU
DALAM RANGKA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
MATA DIKLAT: 2. ANALISIS MATERI AJAR
JENJANG: SD/SMP/SMA
MATA PELAJARAN: KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2013
PENDEKATAN PENDEKATAN ILMIAH DALAM PEMBELAJARAN
A. Esensi Pendekatan Ilmiah
Pembelajaran merupakan proses ilmiah. Karena itu Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran. Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuwan lebih mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) ketimbang penalaran deduktif (deductive reasoning). Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan. Sejatinya, penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum.
Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serial aktivitas pengoleksian data melalui observasi dan ekperimen, kemjdian memformulasi dan menguji hipotesis.
B. Pendekatan Ilmiah dan Nonilmiah dalam Pembelajaran
Pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah itu lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan pembelajaran tradidional. Hasil penelitian membuktikan bahwa pada pembelajaran tradisional, retensi informasi dari guru sebesar 10 persensetelah lima belas menit dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 25 persen. Pada pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, retensi informasi dari guru sebesar lebih dari 90 persen setelah dua hari dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 50-70 persen.
Proses pembelajaran harus dipandu dengan kaida-kaidah pendekatan ilmiah. Pendekatan ini bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah. Proses pembelajaran disebut ilmiah jika memenuhi kriteria seperti berikut ini.
1. Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
2. Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.
3. Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan substansi atau materi pembelajaran.
4. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari substansi atau materi pembelajaran.
5. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi atau materi pembelajaran.
6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan.
7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.
Proses pembelajaran harus terhindar dari sifat-sifat atau nilai-nilai nonilmiah.Pendekatan nonilmiah dimaksud meliputisemata-mata berdasarkan intuisi, akal sehat,prangka, penemuan melalui coba-coba, dan asal berpikir kritis.
1. Intuisi. Intuisi sering dimaknai sebagai kecakapan praktis yang kemunculannya bersifat irasional dan individual. Intuisi juga bermakna kemampuan tingkat tinggi yang dimiliki oleh seseorang atas dasar pengalaman dan kecakapannya. Istilah ini sering juga dipahami sebagai penilaian terhadap sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara cepat dan berjalan dengan sendirinya. Kemampuan intuitif itu biasanya didapat secara cepat tanpa melalui proses panjang dan tanpa disadari. Namun demikian, intuisi sama sekali menafikan dimensi alur pikir yang sistemik dan sistematik.
2. Akal sehat. Guru dan peserta didik harus menggunakan akal sehat selama proses pembelajaran, karena memang hal itu dapat menunjukan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang benar. Namun demikian, jika guru dan peserta didik hanya semata-mata menggunakan akal sehat dapat pula menyesatkanmereka dalam proses dan pencapaian tujuan pembelajaran.
3. Prasangka. Sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang diperoleh semata-mata atas dasar akal sehat (comon sense) umumnya sangat kuat dipandu kepentingan orang (guru, peserta didik, dan sejenisnya) yang menjadi pelakunya. Ketika akal sehat terlalu kuat didompleng kepentingan pelakunya, seringkali mereka menjeneralisasi hal-hal khusus menjadi terlalu luas. Hal inilah yang menyebabkan penggunaan akal sehat berubah menjadi prasangka atau pemikiran skeptis. Berpikir skeptis atau prasangka itu memang penting, jika diolah secara baik. Sebaliknya akan berubah menjadi prasangka buruk atau sikap tidak percaya, jika diwarnai oleh kepentingan subjektif guru dan peserta didik.
4. Penemuan coba-coba. Tindakan atau aksi coba-coba seringkali melahirkan wujud atau temuan yang bermakna. Namun demikian, keterampilan dan pengetahuan yang ditemukan dengan caracoba-coba selalu bersifat tidak terkontrol, tidak memiliki kepastian, dan tidak bersistematika baku. Tentu saja, tindakan coba-coba itu ada manfaatnya dan bernilai kreatifitas. Karena itu, kalau memang tindakan coba-coba ini akan dilakukan, harus diserta dengan pencatatan atas setiap tindakan, sampai dengan menemukan kepastian jawaban. Misalnya, seorang peserta didik mencoba meraba-raba tombol-tombol sebuah komputer laptop, tiba-tiba dia kaget komputer laptop itu menyala. Peserta didik pun melihat lambang tombol yang menyebabkan komputer laptop itu menyala dan mengulangi lagi tindakannya, hingga dia sampai pada kepastian jawaban atas tombol dengan lambang seperti apa yang bisa memastikan bahwa komputer laptop itu bisa menyala.
5. Berpikir kritis.Kamampuan berpikir kritis itu ada pada semua orang, khususnya mereka yang normal hingga jenius. Secara akademik diyakini bahwa pemikiran kritis itu umumnya dimiliki oleh orang yang bependidikan tinggi. Orang seperti ini biasanya pemikirannya dipercaya benar oleh banyak orang. Tentu saja hasil pemikirannya itu tidak semuanya benar, karena bukan berdasarkan hasil esperimen yang valid dan reliabel, karena pendapatnya itu hanya didasari atas pikiran yang logis semata.
C. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk jenjang SMP dan SMA atau yang sederajat dilaksanakan menggunakan pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.” Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.” Hasil akhirnya adalahpeningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik(soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran. Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah. Pendekatan ilmiah pembelajaran disajikan berikut ini.
1. Mengamati
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran.
Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut ini.
a. Menentukan objek apa yang akan diobservasi
b. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi
c. Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder
d. Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
e. Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar
f. Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.
Kegiatan observasi dalam proses pembelajaran meniscayakan keterlibatan peserta didik secara langsung. Dalam kaitan ini, guru harus memahami bentuk keterlibatan peserta didik dalam observasi tersebut.
a. Observasi biasa (common observation). Pada observasi biasa untuk kepentingan pembelajaran, peserta didik merupakan subjek yang sepenuhnya melakukan observasi (complete observer). Di sini peserta didik sama sekali tidak melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati.
b. Observasi terkendali (controlled observation). Seperti halnya observasi biasa, padaobservasi terkendali untuk kepentingan pembelajaran, peserta didiksama sekali tidak melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati.Merepa juga tidak memiliki hubungan apa pun dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati. Namun demikian, berbeda dengan observasi biasa, pada observasi terkendalipelaku atau objek yang diamati ditempatkan pada ruang atau situasi yang dikhususkan. Karena itu, pada pembelajaran dengan observasi terkendali termuat nilai-nilai percobaan atau eksperimen atas diri pelaku atau objek yang diobservasi.
c. Observasi partisipatif (participant observation). Pada observasi partisipatif, peserta didik melibatkan diri secara langsung dengan pelaku atau objek yang diamati. Sejatinya, observasi semacam ini paling lazim dilakukan dalam penelitian antropologi khususnya etnografi. Observasi semacam ini mengharuskan peserta didik melibatkan diri pada pelaku, komunitas, atau objek yang diamati. Di bidang pengajaran bahasa, misalnya, dengan menggunakan pendekatan ini berarti peserta didik hadir dan “bermukim” langsung di tempat subjek atau komunitas tertentu dan pada waktu tertentu pula untuk mempelajari bahasa atau dialek setempat, termasuk melibakan diri secara langsung dalam situasi kehidupan mereka.
Selama proses pembelajaran, peserta didik dapat melakukan observasi dengan dua cara pelibatan diri. Kedua cara pelibatan dimaksud yaitu observasi berstruktur dan observasi tidak berstruktur, seperti dijelaskan berikut ini.
a. Observasi berstruktur. Pada observasi berstruktur dalam rangka proses pembelajaran, fenomena subjek, objek, atau situasi apa yang ingin diobservasi oleh peserta didik telah direncanakan oleh secara sistematis di bawah bimbingan guru.
b. Observasi tidak berstruktur. Pada observasi yang tidak berstruktur dalam rangka proses pembelajaran, tidak ditentukan secara baku atau rijid mengenai apa yang harus diobservasi oleh peserta didik. Dalam kerangka ini, peserta didik membuat catatan, rekaman, atau mengingat dalam memori secara spontan atas subjek, objektif, atau situasi yang diobservasi.
Praktik observasi dalam pembelajaran hanya akan efektif jika peserta didik dam guru melengkapi diri dengan dengan alat-alat pencatatan dan alat-alat lain, seperti: (1) tape recorder, untuk merekam pembicaraan; (1) kamera, untuk merekam objek atau kegiatan secara visual; (2) film atau video, untuk merekam kegiatan objek atau secara audio-visual; dan (3) alat-alat lain sesuai dengan keperluan.
Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat berupa daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal record), catatan berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang , berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya. Catatan anekdotalberupa catatan yang dibuat oleh peserta didik dan guru mengenai kelakuan-kelakuan luar biasa yang ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi. Alat mekanikalberupa alat mekanik yang dapat dipakai untuk memotret atau merekam peristiwa-peristiwa tertentu yang ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi.
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru dan peserta didik selama observasi pembelajaran disajikan berikut ini.
a. Cermat, objektif, dan jujur serta terfokus pada objek yang diobservasi untuk kepentingan pembelajaran.
b. Banyak atau sedikit serta homogenitas atau hiterogenitas subjek, objek, atau situasi yang diobservasi. Makin banyak dan hiterogensubjek, objek, atau situasi yang diobservasi, makin sulit kegiatan obervasi itu dilakukan. Sebelum obsevasi dilaksanakan, guru dan peserta didik sebaiknya menentukan dan menyepakati cara dan prosedur pengamatan.
c. Guru dan peserta didik perlu memahami apa yang hendak dicatat, direkam, dan sejenisnya, serta bagaimana membuat catatan atas perolehan observasi.
2. Menanya
Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.
Berbeda dengan penugasan yang menginginkan tindakan nyata, pertanyaan dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan verbal. Istilah “pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk “kalimat tanya”, melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal. Bentuk pertanyaan, misalnya: Apakah ciri-ciri kalimat yang efektif? Bentuk pernyataan, misalnya: Sebutkan ciri-ciri kalimat efektif!
a. Fungsi bertanya
Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran.
Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya.
Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.
Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Mendorong partisipasipeserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.
Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.
b. Kriteria pertanyaan yang baik
Singkat dan jelas.Contoh: (1) Seberapa jauh pemahaman Anda mengenai faktor-faktor yang menyebabkan generasi muda terjerat kasus narkotika dan obat-obatan terlarang? (2) Faktor-faktor apakah yang menyebabkan generasi muda terjerat kasus narkotika dan obat-obatan terlarang? Pertanyaan kedua lebih singkat dan lebih jelas dibandingkan dengan pertanyaan pertama.
Menginspirasi jawaban. Contoh: Membangun semangat kerukunan umat beragama itu sangat penting pada bangsa yang multiagama. Jika suatu bangsa gagal membangun semangat kerukukan beragama, akan muncul aneka persoalan sosial kemasyarakatan. Coba jelaskan dampak sosial apa saja yang muncul, jika suatu bangsa gagal membangun kerukunan umat beragama?Dua kalimat yang mengawali pertanyaan di muka merupakan contoh yang diberikan guru untuk menginspirasi jawaban peserta menjawab pertanyaan.
Memiliki fokus. Contoh: Faktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya kemiskinan? Untuk pertanyaan seperti ini sebaiknya masing-masing peserta didik diminta memunculkan satu jawaban. Peserta didik pertama hingga kelima misalnya menjawab: kebodohan, kemalasan, tidak memiliki modal usaha, kelangkaan sumber daya alam, dan keterisolasian geografis. Jika masih tersedia alternatif jawaban lain, peserta didik yang keenam dan seterusnya, bisa dimintai jawaban. Pertanyaan yang luas seperti di atas dapat dipersempit, misalnya: Mengapa kemalasan menjadi penyebab kemiskinan? Pertanyaan seperti ini dimintakan jawabannya kepada peserta didik secara perorangan.
Bersifat probing atau divergen.Contoh: (1) Untuk meningkatkan kualitas hasil belajar, apakah peserta didik harus rajin belajar?(2) Mengapa peserta didik yang sangat malas belajar cenderung menjadi putus sekolah? Pertanyaan pertama cukup dijawab oleh peserta didik dengan Ya atau Tidak. Sebaliknya, pertanyaan kedua menuntut jawaban yang bervariasi urutan jawaban dan penjelasannya, yang kemungkinan memiliki bobot kebenaran yang sama.
Bersifat validatif atau penguatan. Pertanyaan dapat diajukan dengan cara meminta kepada peserta didik yang berbeda untuk menjawab pertanyaan yang sama. Jawaban atas pertanyaan itu dimaksudkan untuk memvalidsi atau melakukan penguatan atas jawaban peserta didik sebelumnya. Ketika beberapa orang peserta didik telah memberikan jawaban yang sama, sebaiknya guru menghentikan pertanyaan itu atau meminta mereka memunculkan jawaban yang lain yang berbeda, namun sifatnya menguatkan. Contoh:
o Guru: “mengapa kemalasan menjadi penyebab kemiskinan”?
o Peserta didik I: “karena orang yang malas lebih banyak diam ketimbang bekerja.”
o Guru: “siapa yang dapat melengkapi jawaban tersebut?”
o Peserta didik II: “karena lebih banyak diam ketimbang bekerja, orang yang malas tidak produktif”
o Guru : “siapa yang dapat melengkapi jawaban tersebut?”
o Peserta didik III: “orang malas tidak bertindak aktif, sehingga kehilangan waktu terlalu banyak untuk bekerja, karena itu dia tidak produktif.”
o Dan seterusnya
Memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang.Untuk menjawab pertanyaan dari guru, peserta didik memerlukan waktu yang cukup untuk memikirkan jawabannya dan memverbalkannya dengan kata-kata. Karena itu, setelah mengajukan pertanyaan, guru hendaknya menunggu beberapa saat sebelum meminta atau menunjuk peserta didik untuk menjawab pertanyaan itu.
Jika dengan pertanyaan tertentu tidak ada peserta didik yang bisa menjawah dengan baik, sangat dianjurkan guru mengubah pertanyaannya. Misalnya: (1) Apa faktor picu utama Belanda menjajah Indonesia?; (2) Apa motif utama Belanda menjajah Indonesia? Jika dengan pertanyaan pertama guru belum memperoleh jawaban yang memuaskan, ada baiknya dia mengubah pertanyaan seperti pertanyaan kedua.
Merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif. Pertanyaan guru yang baik membuka peluang peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir yang makin meningkat, sesuai dengan tuntunan tingkat kognitifnya. Guru mengemas atau mengubah pertanyaan yang menuntut jawaban dengan tingkat kognitif rendah ke makin tinggi, seperti dari sekadar mengingat fakta ke pertanyaan yang menggugah kemampuan kognitif yang lebih tinggi, seperti pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kata-kata kunci pertanyaan ini, seperti: apa, mengapa, bagaimana, dan seterusnya.
Merangsang proses interaksi. Pertanyaan guru yang baik mendorong munculnya interaksi dan suasana menyenangkan pada diri peserta didik.Dalam kaitan ini, setelah menyampaikan pertanyaan, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik mendiskusikan jawabannya. Setelah itu, guru memberi kesempatan kepada seorang atau beberapa orang peserta didik diminta menyampaikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Pola bertanya seperti ini memposisikan guru sebagai wahana pemantul.
c. Tingkatan Pertanyaan
Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk memberikan jawaban yang baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas pertanyaan, sehingga menggambarkan tingkatan kognitif seperti apa yang akan disentuh, mulai dari yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi. Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi disajikan berikut ini.
Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan
Kognitif yang lebih rendah Pengetahuan (knowledge) Apa...
Siapa...
Kapan...
Di mana...
Sebutkan...
Jodohkan atau pasangkan...
Persamaan kata...
Golongkan...
Berilah nama...
Dll.
Pemahaman (comprehension) Terangkahlah...
Bedakanlah...
Terjemahkanlah...
Simpulkan...
Bandingkan...
Ubahlah...
Berikanlah interpretasi...
Penerapan (application Gunakanlah...
Tunjukkanlah...
Buatlah...
Demonstrasikanlah...
Carilah hubungan...
Tulislah contoh...
Siapkanlah...
Klasifikasikanlah...
Kognitif yang lebih tinggi Analisis (analysis) Analisislah...
Kemukakan bukti-bukti…
Mengapa…
Identifikasikan…
Tunjukkanlah sebabnya…
Berilah alasan-alasan…
Sintesis (synthesis) Ramalkanlah…
Bentuk…
Ciptakanlah…
Susunlah…
Rancanglah...
Tulislah…
Bagaimanakita dapat memecahkan…
Apa yang terjadi seaindainya…
Bagaimana kita dapat memperbaiki…
Kembangkan…
Evaluasi (evaluation) Berilah pendapat…
Alternatif mana yang lebih baik…
Setujukah anda…
Kritiklah…
Berilah alasan…
Nilailah…
Bandingkan…
Bedakanlah…
3. Menalar
a. Esensi Menalar
Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.
Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan terjemanan dari reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran. Karena itu, istilah aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori. Selama mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman tersimpan dalam referensi dengan peristiwa lain. Pengalaman-pengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia. Proses itu dikenal sebagai asosiasi atau menalar. Dari persepektif psikologi, asosiasi merujuk pada koneksi antara entitas konseptual atau mental sebagai hasil dari kesamaan antara pikiran atau kedekatan dalam ruang dan waktu.
Menurut teori asosiasi, proses pembelajaran pembelajaran akan berhasil secara efektif jika terjadi interaksi langsung antara pendidik dengan peserta didik. Pola ineraksi itu dilakukan melalui stimulus dan respons (S-R). Teori ini dikembangan kerdasarkan hasil eksperimen Thorndike, yang kemudian dikenal dengan teori asosiasi. Jadi, prinsip dasar proses pembelajaran yang dianut oleh Thorndike adalah asosiasi, yang juga dikenal dengan teori Stimulus-Respon (S-R). Menurut Thorndike, proses pembelajaran, lebih khusus lagi proses belajar peserta didik terjadi secara perlahan atau inkremental/bertahap, bukan secara tiba-tiba. Thorndike mengemukakan berapa hukum dalam proses pembelajaran.
Hukum efek (The Law of Effect), di mana intensitas hubungan antara stimulus (S) dan respon (R) selama proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh konsekuensi dari hubungan yang terjadi. Jika akibat dari hubungan S-R itu dirasa menyenangkan, maka perilaku peserta didik akan mengalami penguatan. Sebaliknya, jika akibat hubungan S-R dirasa tidak menyenangkan, maka perilaku peserta didik akan melemah. Menurut Thorndike, efek dari reward (akibat yang menyenangkan) jauh lebih besar dalam memperkuat perilaku peserta didik dibandingkan efek punishment (akibat yang tidak menyenangkan) dalam memperlemah perilakunya. Ini bermakna bahwa reward akan meningkatkan perilaku peserta didik, tetapi punishment belum tentu akan mengurangi atau menghilangkan perilakunya.
Hukum latihan (The Law of Exercise). Awalnya, hukum ini terdiri dari duajenis, yang setelah tahun 1930 dinyatakan dicabut oleh Thorndike. Karena dia menyadari bahwa latihan saja tidak dapat memperkuat atau membentuk perilaku. Pertama, Law of Use yaitu hubungan antara S-R akan semakin kuat jika sering digunakan atau berulang-ulang. Kedua, Law of Disuse, yaitu hubungan antara S-R akan semakin melemah jika tidak dilatih atau dilakukan berulang-ulang.Menurut Thorndike, perilaku dapat dibentuk dengan menggunakan penguatan (reinforcement). Memang, latihan berulang tetap dapat diberikan, tetapi yang terpenting adalah individu menyadari konsekuensi perilakunya.
Hukum kesiapan (The Law of Readiness). Menurut Thorndike, pada prinsipnya apakah sesuatu itu akan menyenangkan atau tidak menyenangkan untuk dipelajari tergantung pada kesiapan belajar individunya. Dalam proses pembelajaran, hal ini bermakna bahwa jika peserta dalam keadaan siap dan belajar dilakukan, maka merekaakan merasa puas. Sebaliknya, jika pesert didik dalam keadaan tidak siap dan belajar terpaksa dilakukan, maka mereka akan merasa tidak puas bahkan mengalami frustrasi. Prinsip-prinsip dasar dari Thorndike kemudian diperluas oleh B.F. Skinner dalam Operant Conditioning atau pelaziman/pengkondisian operan. Pelaziman operan adalah bentuk pembelajaran dimana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi.
Merujuk pada teori S-R, proses pembelajaran akan makin efektif jika peserta didik makin giat belajar. Dengan begitu, berarti makin tinggi pula kemampuannya dalam menghubungkan S dengan R. Kaidah dasar yang digunakan dalam teori S-R adalah:
Kesiapan (readiness). Kesiapan diidentifikasi berkaitan langsung dengan motivasi peserta didik. Kesiapan itu harus ada pada diri guru dan peserta didik. Guru harus benar-benar siap mengajar dan peserta didik benar-benar siap menerima pelajaran dari gurunya. Sejalan dengan itu, segala sumber daya pembelajaran pun perlu disiapkan secara baik dan saksama.
Latihan (exercise). Latihan merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara berulang oleh peserta didik. Pengulangan ini memungkinkan hubungan antara S dengan R makin intensif dan ekstensif.
Pengaruh (effect). Hubungan yang intensif dan berulang-ulang antara S dengan R akan meningkatkan kualitas ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik sebagai hasil belajarnya. Manfaat hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik dirasakan langsung oleh mereka dalam dalam dunia kehidupannya.
Kaidah atau prinsip “pengaruh” dalam pembelajaran berkaitan dengan kemamouan guru menciptakan suasana, memberi penghargaan, celaan, hukuman, dan ganjaran. Teori S – S ini memang terkesan robotik. Karenanya, teori ini terkesan mengenyampingkan peranan minat, kreativitas, dan apirasi peserta didik.
Oleh karena tidak semua perilaku belajar atau pembelajaran dapat dijelaskan dengan pelaziman sebagaimana dikembangkan oleh Ivan Pavlov, teori asosiasi biasanya menambahkan teori belajar sosial (social learning) yang dikembangkan oleh Bandura. Menurut Bandura, belajar terjadi karena proses peniruan (imitation). Kemampuan peserta didik dalam meniru respons menjadi pengungkit utama aktivitas belajarnya. Ada empat konsep dasar teori belajar sosial (social learning theory) dari Bandura.
Pertama, pemodelan (modelling), dimana peserta didik belajar dengan cara meniru perilaku orang lain (guru, teman, anggota masyarakat, dan lain-lain) dan pengalaman vicarious yaitu belajar dari keberhasilan dan kegagalan orang lain itu.
Kedua, fase belajar, meliputi fase memberi perhatian terhadap model (attentional), mengendapkan hasil memperhatikan model dalam pikiran pebelajar (retention), menampilkan ulang perilaku model oleh pebelajar (reproduction), dan motivasi (motivation) ketika peserta didik berkeinginan mengulang-ulang perilaku model yang mendatangkan konsekuensi-konsekuensi positif dari lingkungan.
Ketiga, belajar vicarious, dimana peserta didik belajar dengan melihat apakah orang lain diberi ganjaran atau hukuman selama terlibat dalam perilaku-perilaku tertentu.
Keempat, pengaturan-diri (self-regulation), dimana peserta didik mengamati, mempertimbangkan, memberi ganjaran atau hukuman terhadap perilakunya sendiri.
Teori asosiasi ini sangat efektif menjadi landasan menanamkan sikap ilmiah dan motivasi pada peserta didik berkenaan dengan nilai-nilai instrinsik dari pembelajaran partisipatif. Dengan cara ini peserta didik akan melakukan peniruan terhadap apa yang nyata diobservasinya dari kinerja guru dan temannya di kelas.
Bagaimana aplikasinya dalam proses pembelajaran? Aplikasi pengembangan aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan kurikulum.
Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi.
Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi).
Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati
Seriap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki
Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan atau pelaziman.
Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik.
Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan tindakan pembelajaran perbaikan.
d. Cara menalar
Seperti telah dijelaskan di muka, terdapat dua cara menalar, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. Penalaran induktif merupakan cara menalardengan menarik simpulan dari fenomena atau atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum. Jadi, menalar secara induktif adalah proses penarikan simpulan dari kasus-kasus yang bersifat nyata secara individual atau spesifik menjadi simpulan yang bersifat umum.Kegiatan menalar secara induktif lebih banyak berpijak pada observasi inderawi atau pengalaman empirik.
Contoh:
Singa binatang berdaun telinga, berkembangbiak dengan cara melahirkan
Harimau binatang berdaun telinga, berkembangbiak dengan cara melahirkan
Ikan Paus binatang berdaun telinga berkembangbiak dengan melahirkan
Simpulan: Semua binatang yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
Penalaran deduktif merupakan cara menalar dengan menarik simpulan dari pernyataan-pernyataan atau fenomena yang bersifat umum menuju pada hal yang bersifat khusus. Pola penalaran deduktif dikenal dengan pola silogisme. Cara kerja menalar secara deduktif adalah menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk kemudian dihubungkan ke dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Ada tiga jenis silogisme, yaitu silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatif. Pada penalaran deduktif tedapat premis, sebagai proposisi menarik simpulan. Penarikan simpulan dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu langsung dan tidak langsung. Simpulan secara langsung ditarik dari satu premis,sedangkan simpulan tidak langsung ditarik dari dua premis.
Contoh :
Kamera adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
Telepon genggam adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperas.
Simpulan: semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
e. Analogi dalam Pembelajaran
Selama proses pembelajaran, guru dan pesert didik sering kali menemukan fenomena yang bersifat analog atau memiliki persamaan. Dengan demikian, guru dan peserta didik adakalamua menalar secara analogis. Analogi adalah suatu proses penalaran dalam pembelajaran dengan cara membandingkan sifat esensial yang mempunyai kesamaan atau persamaan.
Berpikir analogis sangat penting dalam pembelajaran, karena hal itu akan mempertajam daya nalar peserta didik. Seperti halnya penalaran, analogi terdiri dari dua jenis, yaitu analogi induktif dan analogi deduktif. Kedua analogi itu dijelaskan berikut ini.
Analogi induktif disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena atau gejala. Atas dasar persamaan dua gejala atau fenomena itu ditarik simpulan bahwa apa yang ada pada fenomena atau gejala pertama terjadi juga pada fenomena atau gejala kedua. Analogi induktif merupakan suatu “metode menalar” yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu simpulan yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua fenomena atau gejala khusus yang diperbandingkan.
Contoh:
Peserta didik Pulan merupakan pebelajar yang tekun. Dia lulus seleksi Olimpiade Sains Tingkat Nasional tahun ini. Dengan demikian, tahun ini juga,Peserta didik Pulan akan mengikuti kompetisi pada Olimpiade Sains Tingkat Internasional. Untuk itu dia harus belajar lebih tekun lagi.
Analogi deklaratif merupakan suatu“metode menalar” untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu fenomena atau gejala yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal.Analogi deklaratif ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru, fenomena, atau gejala menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah dketahui secara nyata dan dipercayai.
Contoh:
Kegiatan kepeserta didikan akan berjalan baik jika terjadi sinergitas kerja antara kepala sekolah, guru, staf tatalaksana, pengurus organisasi peserta didik intra sekolah, dan peserta didik. Seperti halnya kegiatan belajar, untuk mewujudkan hasil yang baik diperlukan sinergitas antara ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
f. Hubungan Antarfenomena
Seperti halnya penalaran dan analogi, kemampuan menghubungkan antarfenomena atau gejala sangat penting dalam proses pembelajaran, karena hal itu akan mempertajam daya nalar peserta didik. Di sinilah esensi bahwa guru dan peserta didik dituntut mampu memaknai hubungan antarfenonena atau gejala, khususnya hubungan sebab-akibat.
Hubungan sebab-akibat diambil dengan menghubungkan satu atau beberapa fakta yang satu dengan datu atau beberapa fakta yang lain.Suatu simpulan yang menjadi sebab dari satu atau beberapa fakta itu atau dapat juga menjadi akibat dari satuatau beberapa fakta tersebut.
Penalaran sebab-akibat ini masuk dalam ranah penalaran induktif, yang disebut dengan penalaran induktif sebab-akibat. Penalaran induksi sebab akibat terdiri dri tiga jenis.
Hubungan sebab–akibat. Pada penalaran hubungan sebab-akibat, hal-hal yang menjadi sebab dikemukakan terlebih dahulu, kemudian ditarik simpulan yang berupa akibat.
Contoh:
Bekerja keras, belajar tekun, berdoa, dan tidak putus asa adalah faktor pengungkit yang bisa membuat kita mencapai puncak kesuksesan.
Hubungan akibat–sebab. Pada penalaran hubungan akibat-sebab, hal-hal yang menjadi akibat dikemukakan terlebih dahulu, selanjutnya ditarik simpulan yang merupakan penyebabnya.
Contoh :
Akhir-ahir ini sangat marak kenakalan remaja, angka putus sekolah, penyalahgunaan Nakoba di kalangan generasi muda, perkelahian antarpeserta didik, yang disebabkan oleh pengabaian orang tua dan ketidaan keteladanan tokoh masyarakat, sehingga mengalami dekandensi moral secara massal.
Hubungan sebab–akibat 1 – akibat 2. Pada penalaran hubungan sbab-akibat 1 –akibat 2, suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat yang pertama menjadi penyebab, sehingga menimbulkan akibat kedua. Akibat kedua menjadi penyebab sehingga menimbulkan akibat ketiga, dan seterusnya.
Contoh:
Masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, hidupnya terisolasi. Keterisolasian itu menyebabkan mereka kehilangan akses untuk melakukan aktivitas ekonomi, sehingga muncullah kemiskinan keluarga yang akut. Kemiskinan keluarga yang akut menyebabkan anak-anak mereka tidak berkesempatan menempuh pendidikan yang baik. Dampak lanjutannya, bukan tidak mungkin terjadi kemiskinan yang terus berlangsung secara siklikal.
Mencoba
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada mata pelajaran IPA, misalnya,peserta didik harus memahami konsep-konsep IPA dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.
Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Aktivitas pembelajaran yang nyata untuk ini adalah: (1) menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut tuntutan kurikulum; (2) mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus disediakan; (3)mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil eksperimen sebelumnya; (4) melakukan dan mengamati percobaan; (5) mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data;(6) menarik simpulan atas hasil percobaan; dan (7)membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan.
Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar maka: (1) Guru hendaknya merumuskan tujuan eksperimen yanga akan dilaksanakan murid (2) Guru bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan (3) Perlu memperhitungkan tempat dan waktu (4) Guru menyediakan kertas kerja untuk pengarahan kegiatan murid (5) Guru membicarakan masalah yanga akan yang akan dijadikan eksperimen (6) Membagi kertas kerja kepada murid (7) Murid melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan (8) Guru mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu didiskusikan secara klasikal.
Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan eksperimen atau mencoba dilakukan melalui tiga tahap, yaitu, persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Ketiga tahapan eksperimen atau mencoba dimaksud dijelaskan berikut ini.
a. Persiapan
Menentapkan tujuan eksperimen
Mempersiapkan alat atau bahan
Mempersiapkan tempat eksperimen sesuai dengan jumlah peserta didikserta alat atau bahan yang tersedia. Di sini guru perlu menimbang apakah peserta didik akan melaksanakan eksperimen atau mencoba secara serentak atau dibagi menjadi beberapa kelompok secara paralel atau bergiliran
Memertimbangkanmasalah keamanan dan kesehatan agar dapat memperkecil atau menghindari risiko yang mungkin timbul
Memberikan penjelasan mengenai apa yang harus diperhatikan dan tahapa-tahapan yang harus dilakukan peserta didik, termasuk hal-hal yang dilarang atau membahayakan.
b. Pelaksanaan
Selama proses eksperimen atau mencoba, guru ikut membimbing dan mengamati proses percobaan. Di sini guru harus memberikan dorongan dan bantuan terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik agar kegiatan itu berhasil dengan baik.
Selama proses eksperimen atau mencoba, guru hendaknya memperhatikan situasi secara keseluruhan, termasuk membantu mengatasi dan memecahkan masalah-masalah yang akan menghambat kegiatan pembelajaran.
c. Tindak lanjut
a. Peserta didik mengumpulkan laporan hasil eksperimen kepada guru
b. Guru memeriksa hasil eksperimen peserta didik
c. Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik atas hasil eksperimen.
d. Guru dan peserta didik mendiskusikan masalah-masalah yang ditemukan selama eksperimen.
e. Guru dan peserta didik memeriksa dan menyimpan kembali segala bahan dan alat yang digunakan
Jejaring Pembelajaran atau Pembelajaran Kolaboratif
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran kolaboratif? Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknaikerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja rupa untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru fungsi guru lebih bersifat direktif atau manajer belajar, sebaliknya, peserta didiklah yang harus lebih aktif. Jika pembelajaran kolaboratif diposisikan sebagai satu falsafah peribadi, maka ia menyentuh tentang identitas peserta didik terutama jika mereka berhubungan atau berinteraksi dengan yang lain atau guru. Dalam situasi kolaboratif itu, peserta didik berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa aman, sehingga memungkin peserta didik menghadapi aneka perubahan dan tntutan belajar secara bersama-sama.
Hasil penelitian Vygotsky membuktikan bahwa ketika peserta didik diberi tugas untuk dirinya sediri, mereka akan bekerja sebaik-baiknya ketika bekerjasama atau berkolaborasi dengan temannya. Vigotsky merupakan salah satu pengagas teori konstruktivisme sosial. Pakar ini sangat terkenal dengan teori “Zone of Proximal Development” atau ZPD. Istilah ”Proximal” yang digunakan di sini bisa bermakna “next“. Menurut Vygotsky, setiap manusia (dalam konteks ini disebut peserta didik) mempunyai potensi tertentu. Potensi tersebut dapat teraktualisasi dengan cara menerapkan ketuntasan belajar (mastery learning). Akan tetapi di antara potensi dan aktualisasi peserta didik itu terdapat terdapat wilayah abu-abu. Guru memiliki berkewajiban menjadikan wilayah “abu-abu”yang ada pada peserta didik itu dapat teraktualisasi dengan cara belajar kelompok.
Seperti termuat dalam gambar, Vygostsky mengemukakan tiga wilayah yang tergamit dalam ZPD yang disebut dengan “cannot yet do”, “can do with help“, dan “can do alone“. ZPD merupakan wilayah “can do with help”yang sifatnya tidak permanen, jika proses pembelajaran mampu menarik pebelajar dari zona tersebut dengan cara kolaborasi atau pembelajaran kolaboratif.
Ada empat sifat kelas atau pembelajaran kolaboratif. Dua sifat berkenaan dengan perubahan hubungan antara guru dan peserta didik. Sifat ketiga berkaitan dengan pendekatan baru dari penyampaian guru selama proses pembelajaran. Sifat keempat menyatakan isi kelas atau pembelajaran kolaboratif.
Guru dan peserta didik saling berbagi informasi. Dengan pembelajaran kolaboratif, peserta didik memiliki ruang gerak untuk menilai dan membina ilmu pengetahuan, pengalaman personal, bahasa komunikasi, strategi dan konsep pembelajaran sesuai dengan teori, serta menautkan kondisi sosiobudaya dengan situasi pembelajaran. Di sini, peran guru lebih banyak sebagai pembimbing dan manajer belajar ketimbang memberi instruksi dan mengawasi secara rijid.
Contoh:
Jika guru mengajarkan topik “hidup bersama secara damai.” Peserta didik yang mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan topik tersebut berpeluang menyatakan sesuatu pada sesi pembelajaran, berbagi idea, dan memberi garis-garis besar arus komunikasi antar peserta didik. Jika peserta didikmemahami dan melihat fenomena nyata kehidupan bersama yang damai itu, pengalaman dan pengetahuannya dihargai dan dapat dibagikan dalam jaringan pembelajaran mereka. Mereka pun akan termotivasi untuk melihat dan mendengar. Di sini peserta didik juga dapat merumuskan kaitan antara proses pembelajaran yang sedang dilakukan dengan dunia sebenarnya.
a. Berbagi tugas dan kewenangan. Pada pembelajaran atau kelas kolaboratif, guru berbagi tugas dan kewenangan dengan peserta didik, khususnya untuk hal-hal tertentu. Cara ini memungkinan peserta didik menimba pengalaman mereka sendiri, berbagi strategi dan informasi, menghormati antarsesa, mendoorong tumbuhnya ide-ide cerdas, terlibat dalam pemikiran kreatif dan kritis serta memupuk dan menggalakkan mereka mengambil peran secara terbuka dan bermakna.
b. Guru sebagai mediator.Pada pembelajaran atau kelas kolaboratif, guru berperan sebagai mediator atau perantara. Guru berperan membantu menghubungkan informasi baru dengan pengalaman yang ada serta membantu peserta didik jika mereka mengalami kebutuan dan bersedia menunjukkan cara bagaimana mereka memiliki kesungguhan untuk belajar.
c. Kelompok peserta didik yang heterogen. Sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didk yang tumbuh dan berkembang sangat penting untuk memperkaya pembelajaran di kelas. Pada kelas kolaboratif peserta didikdapat menunjukkan kemampuan dan keterampilan mereka, berbagi informasi,serta mendengar atau membahas sumbangan informasi dari peserta didik lainnya. Dengan cara seperti ini akan muncul “keseragaman” di dalam heterogenitas peserta didik.
2. Contoh Pembelajaran Kolaboratif
Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau mengulangi informasi tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia menggunakan media sortir kartu (card sort). Prosedurnya dapat dilakukan seperti berikut ini.
Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau lebih katagori.
Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki kartu dengan katagori yang sama.
Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri kepada rekanhya.
Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah catatan dengan kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting.
a. Macam-macam Pembelajaran Kolaboratif
Banyak merode yang dipakai dalam pembelajaran atau kelas kolaboratif. Beberapa di antaranya dijelaskan berikut ini.
JP = Jigsaw Proscedure. Pembelajaran dilakukan dengan cara peserta didik sebagai anggota suatu kelompok diberi tugas yang berbeda-beda mengenai suatu pokok bahasan. Agar masing-masing peserta didik anggota dapat memahami keseluruhan pokok bahasan, tes diberikan dengan materi yang menyeluruh. Penilaian didasari pada rata-rata skor tes kelompok.
STAD = Student Team Achievement Divisions.Peserta didik dalam suatu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Anggota-anggota dalam setiap kelompok bertindak saling membelajarkan. Fokusnya adalah keberhasilan seorang akan berpengaruh terhadap keberhasilan kelompok dan demikian pula keberhasilan kelompok akan berpengaruh terhadap keberhasilan individu peserta didik lainnya. Penilaian didasar¬i pada pencapaian hasil belajar individual maupun kelompok peserta didik.
CI = Complex Instruction.Titik tekan metode ini adalam pelaksanaan suatu proyek yang berorientasi pada penemuan, khususnya dalam bidang sains, matematika, dan ilmu pengetahuan sosial. Fokusnya adalah menumbuhkembangkan ketertarikan semua peserta didiksebagai anggota kelompok terhadap pokok bahasan. Metode ini umumnya digunakan dalam pembelajaran yang bersifat bilingual (menggunakan dua bahasa) dan di antara para peserta didik yang sangat heterogen. Penilaian didasari pada proses dan hasil kerja kelompok.
TAI = Team Accelerated Instruction. Metodeini merupakan kombinasi antara pembelajaran kooperatif/kolaboratif dengan pembelajaran individual. Secara bertahap, setiap peserta didik sebagai anggota kelompok diberi soal-soal yang harus mereka kerjakan sendiri terlebih dulu. Setelah itu dilaksanakan penilaian bersama-sama dalam kelompok. Jika soal tahap pertama telah diselesaikan dengan benar, setiap peserta didik mengerjakan soal-soal berikutnya. Namun jika seorang peserta didik belum dapat menyelesaikan soal tahap pertama dengan benar, ia harus menyelesaikan soal lain pada tahap yang sama. Setiap tahapan soal disusun berdasarkan tingkat kesukaran soal. Penilaian didasari pada hasil belajar individual maupun kelompok.
CLS = Cooperative Learning Stuctures. Pada penerapan metode pembelajaran ini setiap kelompok dibentuk dengan anggota dua peserta didik (berpasangan). Seorang peserta didik bertindak sebagai tutor dan yang lain menjadi tutee. Tutor mengajukan pertanyaan yang harus dijawab oleh tutee. Bila jawaban tutee benar, ia memperoleh poin atau skor yang telah ditetapkan terlebih dulu. Dalam selang waktu yang juga telah ditetapkan sebelumnya, kedua peserta didik yang saling berpasangan itu berganti peran.
LT = Learning Together. Pada metode ini kelompok-kelompok sekelas beranggotakan peserta didik yang beragam kemampuannya. Tiap kelompok bekerjasama untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Satu kelompok hanya menerima dan mengerjakan satu set lembar tugas. Penilaian didasarkan pada hasil kerja kelompok.
TGT = Teams-Games-Tournament. Pada metode ini, setelah belajar bersama kelompoknya sendiri, para anggota suatu kelompok akan berlomba dengan anggota kelompok lain sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing. Penilaian didasari pada jumlah nilai yang diperoleh kelompok peserta didik.
GI = Group Investigation. Pada metode ini semua anggota kelompok dituntut untuk merencanakan suatu penelitian beserta perencanaan pemecahan masalah yang dihadapi. Kelompok menentukan apa saja yang akan dikerjakan dan siapa saja yang akan melaksanakannya berikut bagaimana perencanaan penyajiannya di depan forum kelas. Penilaian didasari pada proses dan hasil kerja kelompok.
AC = Academic-Constructive Controversy. Pada metode ini setiap anggota kelompok dituntut kemampuannya untuk berada dalam situasi konflik intelektual yang dikembangkan berdasarkan hasil belajar masing-masing, baik bersama anggota sekelompok maupun dengan anggota kelompok lain. Kegiatan pembelajaran ini mengutamakan pencapaian dan pengembangan kualitas pemecahan masalah, pemikiran kritis, pertimbangan, hubungan antarpribadi, kesehatan psikis dan keselarasan. Penilaian didasarkan pada kemampuan setiap anggota maupun kelompok mempertahankan posisi yang dipilihnya.
CIRC = Cooperative Integrated Reading and Composition. Pada metode pembelajaran ini mirip dengan TAI. Metode pembelajaran ini menekankan pembelajaran membaca, menulis dan tata bahasa. Dalam pembelajaran ini, para peserta didik saling menilai kemampuan membaca, menulis dan tata bahasa, baik secara tertulis maupun lisan di dalam kelompoknya.
b. Pemanfaatan Internet
Pemanfaatan internet sangat dianjurkan dalam pembelajaran atau kelas kolaboratif. Karena memang, internet merupakan salah satu jejaring pembelajaran dengan akses dan ketersediaan informasi yang luas dan mudah. Saat ini internet telah menyediakan diri sebagai referensi yang murah dan mudah bagi peserta didik atau siapa saja yang hendak mengubah wajah dunia.
Penggunaan internet disarakan makin mendesak sejalan denan perkembangan pengetahuan terjadi secara eksponensial. Masa depan adalah milik peserta didik yang memiliki akses hampir ke seluruh informasi tanpa batas dan mereka yang mampu memanfaatkan informasi diterima secepat mungkin.
Rabu, 07 Februari 2018
Soal USBN 15/16
PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMA NEGERI 1 NGLUWAR
Alamat: Plosogede-Ngluwar-Kabupaten Magelang, Telp. (0293) 3283151
UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Hari/Tanggal : SENIN, 29 Peb 2016
Kelas : XII / UMUM Waktu : 07.30 – 09.30 WIB
PETUNJUK UMUM :
1. Berdoalah sebelum memulai mengerjakan!
2. Tulislah nomor Ujian Anda di tempat yang telah disediakan pada lembar jawab!
3. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum anda menjawab!
4. Laporkan pada pengawas kalau terdapat tulisan yang kurang jelas atau lembar rusak!
5. Teliti terlebih dahulu jumlah soal yang tertulis pada lembar soal!
6. Dahulukan soal-soal yang anda anggap mudah!
7. Kerjakanlah pada lembar jawab dengan cara menjawab sesuai dengan perintah yang
disarankan!
8. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada pengawas!
PETUNJUK KHUSUS
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D atau E pada LJUSB yang telah tersedia!
1. Bacalah QS. Ali Imran(3) ayat : 159 berikut !
Kelengkapan potongan ayat tersebut adalah….
A.
B.
C.
D.
E.
2. Salah satu pokok penekanan QS Ali Imran (3) ayat 159 adalah perintah untuk melaksanakan musyawarah sebagai perwujudan sikap demokratis. Menurut ayat tersebut di atas, perilaku yang bukan mencerminkan sikap demokratis adalah....
A. berusaha memecahkan masalah dengan cara bermusyawarah
B. berusaha mengingkari hasil keputusan musyawarah yang disepakati
C. selalu menghargai pendapat orang lain dan tidak memaksakan kehendak
D. mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan
E. selalu bersedia memberi maaf dan lapang dada kepada orang yang berbuat kesala
3. Perhatikan dengan baik potonganQS. Al Maidah (5): 48, berikut ini:
Kalimat yang bergaris bawah memiliki hukum bacaan… .
A. Idzhar Khalqi, Ikhfa Syafawi dan Mad jaiz munfasil
B. Idzhar Khalqi, al Qomariyah dan Mad jaiz munfasil
C. Mad jaiz munfasil, Idzhar khalqi dan Al Qomariyah
D. Idzhar Khalqi, al Syamsiyah dan Mad aridl lissukun
E. Idgham bilaghunnah, al Qomariyah dan Mad wajibmuttashil
4. Perhatikan potonganayat QS. Al Maidah (5): 48,berikut ini :
Arti kalimah yang digaris bawahi adalah....
A. dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya
B. dan hanya kepada Allah-lah kita kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu
C. dan berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya
D. dan Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja)
E. dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu
5. Fenomena dalam kehidupan sehari-hari kita tidak sengaja melihat dan memperhatikan tukang sayur yang bangun pagi-pagi untuk berjualan keliling kampung, tukang becak yang menarik becak tanpa mengeluh, sopir angkot yang menjalankan mobilnya dengan senang hati mengantarkan pelajar ke sekolah, mereka tidak bermalas-malasan untuk bekerja dan mencari ridla Allah dengan rezeki yang halal sesuai profesi masing-masing.
Berikut perilaku yang mencerminkan QS. Al Maidah (5): 48, adalah....
A. para buruh pabrik bekerja dengan tidak sungguh-sungguh jika tidak diawasi
B. para pegawai yang berangkat bekerja dengan bersemangat dengan hati yang ikhlas.
C. para petani yang menjual hasil panennya setelah harga pasaran melambung tinggi
D. para pelajar berusaha tidak jujur dengan menyontek di ruang kelas pada saat ujian
E. para pedagang di pasar menjual dagangan dengan mengambil keuntungan yang banyak
6. Perhatikan QS Yūnus (10) : 41 berikut
Kalimat yang bergaris bawah pada ayat di atas mempunyai arti adalah... .
A. jika mereka mendustakan kamu
B. Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu
C. kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan
D. dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan
E. dan mereka ada orang-orang yang tidak beriman kepada Allah
7. Perhatikan pernyataan berikut ini !
1) Dalam Pilkada serentak beberapa bulan yang lalu, para pendukung calon saling serang dan saling menjelekkan.
2) Ketika bermusyawarah seseorang mampu mengendalikan emosinya sehingga dapat menghargai pendapat orang lain.
3) Seorang muslim ketika waktu adzan telah tiba, diingatkan temannya yang non muslim untuk segera menunaikan shalat.
4) Dalam pemilihan pengurus RT, warga melaksanakan dengan sangat antusias dan saling menghargai pilihan masing-masing.
5) Seorang muslim ketika waktu adzan telah tiba, diingatkan temannya yang non muslim untuk segera menunaikan shalat, dia marah-marah.
Dari pernyataan di atas yang merupakan contoh perilaku toleransi adalah....
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 2 dan 5
C. 1, 4 dan 5
D. 2, 3 dan 4
E. 2, 3 dan 5
8. Perhatikan penggalan QS. Al Jumu’ah (62) ayat10 berikut ini :
Kalimat yang bergaris bawah memiliki hukum bacaan… .
A. al Syamsiyah Qolqolah dan Ikhfa
B. al Syamsiyah Qolqolah dan Izhar
C. al Qomariyah, Qolqolah dan Ikhfa
D. al Qomariyah, Qolqolah dan Idzhar
E. al Syamsiyah Idzhar dan Qolqolah
9. Jepang salah satu negara di benua Asia yang warga negara mempunyai etos kerja yang sangat tinggi. Mereka terkenal sangat disiplin dalam semua hal termasuk di dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini bisa dilihat dari banyak produk-produk negara tersebut yang membanjiri pasaran di negara kita. Kedisiplinan dan etos kerja sangat signifikan dalam hubungannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berikut contoh hasil iptek yang dikembangkan oleh negara tersebut adalah....
A. pertambangan dan peternakan
B. persenjataan nuklir dan bom atom
C. perkebunan dan pesawat terbang
D. perkebunan, perkapalan dan kehutanan
E. pertanian, industri mobil yang menguasai pasar dunia
10. Perhatikan pernyataan berikut ini !
1) Dalam kampanye Pilkada serentak beberapa bulan yang lalu, para pendukung calon selalu berusaha dengan sungguh-sungguh, dia berangkat dan berusaha meyakinkan para warga untuk memilih calonnya.
2) Ketika bermusyawarah seseorang yang mampu memberikan solusi yang terbaik di dalam menyimpulkan dan menghargai pendapat orang lain akan disenangi orang lain.
3) Seorang muslim ketika waktu adzan telah dikumandangkan, dia tidak segera menuju tempat shalat, maka dalam bekerja hatinya selalu tidak tenang.
4) Seorang yang bekerja dengan tergesa-gesa, hasilnya tidak maksimal, akan sulit mendapatkan ridlo Allah Swt.
5) Seseorang muslim ketika waktu adzan Jum’at telah dikumandangkan, dia segera menuju tempat shalat Jum’at, sehabis itu melanjutkan pekerjaannya kembali.
Dari pernyataan di atas, yang merupakan contoh perilaku etos kerja tinggi adalah....
A. 1, 2 dan 5
B. 1, 4 dan 5
C. 2, 3 dan 4
D. 2, 3 dan 5
11. Allah SWT memilikinama-nama indah dan agung sebagai bukti kesempurnaan dan keagungan-Nya yang dikenal dengan AsmaulHusna. Salah satunamadansekaligussifat-Nyaadalah Ar-Razzaq, artinya… .
A. Maha Adil
B. Maha Kokoh
C. Maha Pengasih
D. Maha Pemberi Rejeki
E. Maha Mengumpulkan
12. Allah SWT memilikinama-nama indah dan agung sebagai bukti kesempurnaan dan keagungan-Nya yang disebutAsmaulHusna. Salah satunamadansekaligussifat-Nyaadalah Al-Malik, artinya… .
A. Maha Adil
B. Maha Pemberi Rejeki
C. Kokoh
D. Maha Merajai
E. Mengumpulkan
13. Dengan sifat kodrat Allah Swt., Allah menciptakan makhluk bangsa malaikat. Makhluk ini diciptakan oleh Allah Swt. dari nur, sifatnya gaib, tidak berjenis kelamin, sangat taat kepada Allah Swt. dan tidak pernah durhaka. Umat Islam diperintahkan oleh Allah untuk iman kepada malaikat. Allah Swt. memerintahkan umat Islam untuk beriman kepada malaikat karena... .
A. Malaikat makhluk gaib
B. Malaikat makhluk suci
C. Malaikat makhluk pilihan
D. Malaikat makhluk istimewa
E. Malaikat makhluk khusus
14. Tingkat keimanan seseorang kepada malaikat tidak dapat diketahui oleh orang lain, karena tingkat keimanan berada di dalam hati seseorang. Namun perwujudan sikap hati dapat diketahui oleh orang lain melalui tingkah laku sehari-hari. Berikut adalah perilaku peserta didik yang mencerminkan beriman kepada malaikat ketika di sekolah, yaitu....
A. melakukan corat-coret bangku sekolah
B. datang ke sekolah terlambat
C. menghormati guru dengan sopan dan santun
D. mengerjakan tugas tidak tepat waktu
E. menggunakan uang sekolah untuk jajan
15. Yang menjadikan umat Islam taat dan tunduk terhadap perintah Allah Swt., termasuk beriman kepada kitab-kitab Allah Swt. adalah adanya perintah yang disertai dalil qath’i. Dalil berikut berisi tentang....
A. proses turunnya kitab sucidi kalangan manusia
B. tata cara Allah menurunkan kitab suci
C. keistimewaan dan keunggulan kitab suci bagi kehidupan manusia
D. isi kandungan kitab suci bagi kehidupan manusia
E. fungsi diturunkan kitab suci bagi manusia
16. Kitab suci diturunkan oleh Allah melalui malaikat kepada para rasul secara berangsur-angsur, karena salah satu sebabnya adalah menjawab persoalan hidup manusia, sehingga persoalan tersebut memperoleh jalan keluar yang terbaik. Berikut adalah jenis perilaku sebagai jalan keluar terbaik yang mencerminkan beriman kepada kitab ketika mengalami kesulitan ekonomi, yaitu....
A. bekerja keras secara benar dan berdoa kepada Allah
B. hutang kepada teman terdekat secara berganti-ganti
C. sebagai karyawan dari usaha teman yang telah sukses
D. bekerja siang dan malamtanpa istirahat
E. melakukan bisnis dengan sistim online
17. Allah Swt. mengutus para rasul dari hambaNya yang terpilih untuk membawa risalah tauhid dan menjadi teladan kehidupan bagi manusia dalam mengarungi kehidupan, agar selamat dunia dan akherat. Karena itu, Allah memerintah kepada manusia untuk beriman kepadanya. Berikut yang bukan termasuk tata cara beriman kepada rasul bagi umat Islam, yaitu....
A. meyakini keberadaan para rasul
B. mendewa-dewakan para rasul
C. mengikuti ajaran nabi Muhammad Saw
D. tidak membeda-bedakan para rasul
E. meneladani perilaku para rasul
18. PerhatikanQS. Al Zalzalahayat 7-8 :
Berdasarkan QS. Al Zalzalah ayat 7-8 di atas, setelah terjadi hari kiamat yang menghancurkan alam dan seluruh isinya, seluruh manusia disamping akan mempertanggungjawabkan seluruh perilakunya di dunia, manusia juga akan memperoleh pembalasan seadil-adilnya dari Allah Swt. Hari tersebut terkenal dengan sebutan....
A. Yaumul akhir
B. Yaumul barzah
C. Yaumul jaza’
D. Yaumush shirad
E. Yaumul fashl
19. Sunami di Aceh beberapa tahun lalu, membuat kesan sedih dan pilu bagi setiap manusia, khususnya warga Aceh. Karena dalam peristiwa yang terjadi dalam waktu yang sangat singkat, telah meluluhlantakkan seluruh bumi Aceh dan ratusan jiwa manusia. Dan itu baru merupakan bentuk kiamat kecil, dan belum terjadi kiamat besar yang sesungguhnya.Oleh karena itu, umat manusia wajib meyakini terhadap kiamat besar. Manfaat meyakini adanya kiamat besar adalah... .
A. mendorong untuk bersikap hati-hati dalam berperilaku
B. belajar rajin dan tekun ketika akan ujian, agar memperoleh nilai baik
C. membaca al Quran sampai 30 juz, ketika bulan suci Ramadan
D. berinfaq dan bersadaqah yang banyak, karena diliput oleh media
E. berbuat baik terhadap manusia, kalau ada maunya
20. Perhatikan pernyataan dibawah ini :
1) Karena bentuk wajahnya tidak bagus, Badu melakukan operasi plastik, sehingga wajahnya menjadi bagus
2) Karena ulangan hariannya tidak bagus, Ani belajar rajin dan tekun setiap saat, sehingga ulangan berikutnya nilainya bagus
3) Ketika Toto sudah sakkaratul maut, keluarganya segera membawa ke rumah sakit terkenal, tetapi sampai di rumah sakit, ia akhirnya meninggal
4) Ketika Badrun sakit keras dan berobat secara rutin dan berdoa secara khusuk kepada Allah Swt, sekarang ia sehat kembali
5) Semula pak Ahmad rezekinya pas-pasan, namun setelah bekerja keras, ia menjadi kaya raya
Bagi umat Islam harus meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi dan menimpa pada manusia, tidak dapat terlepas dari qada dan qadar Allah Swt. Dari pernyataan di atas yang menggambarkan takdir mubramadalah....
A. 1, 2 dan 3
B. 2, 3 dan 4
C. 2, 3 dan 5
D. 2, 4 dan 5
E. 3, 4 dan 5
21. Semua yang terjadi pada manusia adalah sesuatu yang datang dari Allah dan akan kembali lagi kepada Allah Swt. Dan sesuatu yang terjadi pada diri manusia adalah sesuatu yang terbaik dari Allah untuk dirinya. Karena itu, manusia tidak boleh lari dari qada dan qadar Allah Swt. Karena semua kesenangan akan datang dari Allah Swt. dan pada saatnya nanti akan kembali lagi kepada Allah Swt. Sikap yang benar terhadap hal tersebut adalah....
A. qana’ah dan raja’
B. bersyukur, sabar dan tawakkal
C. ikhtiyar dan bersyukur
D. rida dan bersyukur
E. qana’ah dan bersyukur
22. Allah Swt melarang pergaulan bebas dan perbuatan zina, karena berdampak negatif baik bagi diri sendiri maupun masyarakat. Berikut ini yang merupakan dampak negatif pergaulan bebas dan perbuatan zina bagi diri sendiri adalah....
A. menimbulkan penyakit HIV/AIDS
B. menimbulkan bencana sosial
C. menghancurkan persatuan bangsa
D. merusak tatatan hukum
E. merusak tatanan sosial masyarakat
23. Perbuatan zina termasuk dosa besar. Sebagai seorang muslim kita harus menjauhinya. Ada banyak cara untuk menjauhi dan menghindarkan diri dari perbuatan zina. Pernyataan berikut yang bukan termasuk cara-cara menghindarkan diri dari perbuatan zina adalah… .
A. segera menikah jika sudah mendapatkan jodoh
B. bergaul dengan teman yang berakhlak mulia
C. menyendiri dikamar dan tidak bergaul dengan siapapun
D. rajin beribadah, sedekah dan mendalami ilmu agama
E. menghindarkan diri dari tempat maksiat
24. Salah dalam bergaul dan memilih teman akan sangat mempengaruhi perilaku seseorang. Seseorang yang salah bergaul akan terjerumus ke dalam perbuatan maksiat. Bahkan bisa mengarah kepada pergaulan bebas dan perbuatan zina. Berikut ini contoh perilaku yang termasuk pergaulan bebas dan mendekati perbuatan zina adalah… .
A. mengantar teman periksa ke puskesmas
B. berduaan dengan lawan jenis di tempat sepi
C. kerja bakti di sekolah
D. mengerjakan PR bersama.
E. datang bertamu ke rumah teman.
25. Rahman adalahseorang pemuda yang luas pergaulannya. Tak heran jika dia memiliki banyak teman. Suatu hari dia pergi bersama teman-temannya ke tempat wisata dengan memakai pakian rapi dan bersepatu. Cara berpakaian Rahman tersebut sudah sesuai dengan cara berpakaian menurut agama Islam, yang prinsip utamanya adalah menutup aurat. Berikut ini bagian tubuh seorang muslim yang tidak merupakan aurat adalah… .
A. kaki dan telapak tangan
B. muka dan telapak tangan
C. muka sampai leher
D. pusar sampai lutut
E. kepala, kaki dan telapak tangan
26. Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini
(1) Berpakaian dengan niat untuk beribadah kepada Allah Swt
(2) Mendahulukan anggota badan yang kanan ketika hendak berpakaian
(3) Bahan tidak boleh dari sutra dan emas
(4) Pakaian dalam kondisi bersih, tidak najis
(5) Menutup seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan
Dari pernyataan tersebut yang merupakan adab berpakaian bagi seorang muslim yaitu nomor… .
A. (1),(2) dan (4)
B. (1),(2) dan (3)
C. (1),(2) dan (5)
D. (2),(3) dan (4)
E. (2),(3) dan (5)
27. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1) Memakai kaos
2) Memakai sarung
3) Memakai celana panjang
4) Memakai sepatu
5) Memakai baju panjang
6) Memakai pecis
Dari pernyataan di atas yang termasuk adab berpakaian muslim laki-laki saat salat adalah….
A. 1, 2, 3, 4
B. 1, 2, 4, 5
C. 1, 2, 4, 6
D. 2, 3, 5, 6
E. 3, 4, 6, 1
28. Anton pelajar SMA Suka Maju kelas X. Teman satu bangku adalah Ardi, pelajar dari Papua. Pada waktu dikumandangkan adzan, Ardi mengingatkan Anton untuk melaksanakan salat fardhu. Begitu juga Anton tidak memaksa Ardi untuk mengikuti apa yang dilakukan. Perilaku yang dilakukan Anton dan Ardi disebut dengan….
A. tawazun
B. tasamuh
C. tawadhu’
D. tawasuth
E. ta’awun
29. Zafiradalam salat tarawih melaksanakan dua puluh rakaat. Nida melaksanakan salat tarawih delapan rakaat. Meskipun berbeda dalam melaksanakan salat tarawih, Zafira dan Nida dapat bekerjasama dalam mengerjakan tugas di kelompoknya. Setelah lulus pun mereka kerjasama dalam menjalankan usaha. Perilaku yang dilakukan Zafira dan Nida disebut dengan….
A. kesepakatan
B. kerukunan
C. kesatuan
D. kedisiplinan
E. kedamaian
30. Perhatikan pernyataandi bawah ini!
1) Habib mengikuti dan melaksanakan hasil musyawarah kelas meskipun dia berbeda pendapat
2) Rahman mendengarkan penjelasan guru di kelas dengan seksama walaupun dia menahan rasa sakit
3) Rahmah berteman dengan Fadhila meskipun dalam pemilihan ketua Osis di sekolahnya berbeda pilihan
4) Keyla mengikuti dan melaksanakan hasil musyawarah kelas yang sesuai dengan pendapatnya
5) Johan mengikuti dan melaksanakan ibadah sesuai dengan temannya, karena untuk menghormati
6) Siti mengikuti dan melaksanakan ibadah sesuai dengan mayoritas temannya, karena untuk kekompakan
Dari pernyataan di atas yang termasuk perilaku toleransi ditunjukkan pada nomor….
A. 1, 2, 3
B. 1, 4, 6
C. 1, 5, 6
D. 2, 3, 4
E. 4, 5, 6
31. Dalam kehidupan sehari-hari, seharusnya sesama manusia dapat hidup rukun. Baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, negara, dan dunia. Diantara manfaat hidup rukun dalam kehidupan sehari-hari adalah setiap orang dapat melakukan aktifitas, beribadah dengan tenang dan khusyuk. Di bawah ini adalah contoh perilaku yang menunjukkan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari adalah, kecuali….
A. mengikuti kerja bakti di kampung tempat tinggal setiap hari minggu
B. mengikuti kegiatan remaja masjid bersama teman-teman dengan baik
C. mengikuti organisasi OSIS di sekolah dengan bekerjasama dengan temannya
D. mengikuti kegiatan ekstrakulikuler bersama temannya dengan sepenuh hati
E. mengikuti lomba karya tulis ilmiah dengan mengerjakan sebaik-baiknya
32. Perhatikan tabel Sumber Hukum Islam beserta pengertiannya di bawah ini!
NO NAMA PENGERTIAN
1. Al Qur’an a. kesepakatan para ulama ahli ijtihād dalam memutuskan suatu perkara atau hukum yang tidak ada ketetapannya berdasarkan Al Qur’an dan Al-Hadits
2. Al-Hadits b. Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dalam bahasa Arab, yang sampai kepada kita secara mutawattir, ditulis dalam mus¥af.
3. Ijtihad c. Menyamakan suatu kejadian yang tidak ada hukumnya dengan kejadian yang ada hukumnya karena ada illat yang sama.
4. Ijma d. Mencurahkan segenap tenaga dan pikiran secara sungguh-sungguh dalam menetapkan suatu hukumberdasarkan Al Qur’an dan Al-Hadits.
5. Qiyas e. segala perkataan, perbuatan, dan ketetapan (taqrir) yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw
Pasangan Sumber Hukum Islam dan pengertiannya yang benar adalah....
A. 5 dan a
B. 5 dan b
C. 5 dan c
D. 5 dan d
E. 5 dan e
33. Perhatikan data berikut ini!
1) wakif mengikrarkan wakaf di hadapan PPAIW dan 2 saksi
2) Calon wakif menyerahkan surat-surat (sertifikat, surat keterangan, dan lain-lain)kepada PPAIW.
3) Wakif menyerahkan iqrar wakaf surat tanah, suarat keterangan dari desa dan surat-surat lain kepada badan pertanahan
4) PPAIW membuat akta ikrar wakaf
5) Perorangan atau badan hukum yang mewakafkan tanah hak miliknyadatang sendiri di hadapan Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf(PPAIW)
Tata urutan wakaf adalah....
A. 1, 4, 2, 5, 3
B. 2, 5, 4, 1, 3
C. 3, 5, 1, 4, 2
D. 4, 3, 1, 5, 2
E. 5, 2, 1, 4, 3
34. Fauzi (tukang batu), Rahmat (kuli batu) dan Sidik (tukang kayu) melakukan akad kerjasama menyelesaikan rumah milik Abdul dengan pembagian sebagai berikut: Fauzi mendapat bagian 37,5%, Sidik mendapat bagian 25% da Sidik mendapat bagian 37,5%. Akad kerjasama ini dinamakan....
A. syirkah mufawadah
B. syirkah ‘abdan
C. syirkah wujuh
D. syirkah ‘inan
E. khiyar
35. Siti adalah pedagang nasi kucing. Ia mencari pinjaman kepada tetangganya untuk menambah modal, tetapi tidak ada yang meminjaminya. Akhirnya, ia meminjam kepada bank harian (bank titil) yang tidak membutuhkan jaminan dan prosesnya mudah. Empat bulan kemudian, Faruq merasakan beratnya terjerat bank harian (bank titil) yang menggunakan sistem riba.
Pernyataan berikut yang tidak menjelaskan bahaya riba adalah....
A. menimbulkankesenjangan di masyarakat, karena uang hanya beredar pada orang-orang tertentu.
B. mengakibatkan penderitaan dan kesengsaraan bagi pihak penghutang.
C. memupuk sifat rakus dan tidak peduli terhadap sesama.
D. jiwanyamerasa puas terhadap takdir Allah
E. pelakunya dibenci oleh manusia
36. Perhatikan rukun khutbah berikut ini membaca hamdalah, membaca sahadat, membaca shalawat, berdo’a untuk muslimin muslimat. Lengkapi rukun khutbah yang tidak di sebutkan dengan salah satu jawaban berikut....
A. masuk waktu dhuhur
B. mengumandangkan adzan
C. duduk diantara dua khutbah
D. berurutan antara khutbah dan shalat
E. pesan atau wasiat ketaqwaan
37. Setelah melakukan akad nikah baru diketahui bahwa pasangan tersebut ternyata masih saudara kandung yang terpisah sejak kecil akibat perceraian kedua orang tuanya, maka ikatan pernikahan mereka menjadi....
A. makruh
B. fasakh
C. talak
D. mubah
E. khulu’
38. Perhatikan wacana berikut ini :” Talak yang dijatuhkan oleh suami kepada istrinya sementra suami berhak kembali kepada istrinya ” , hal ini disebut....
A. talak raj’i
B. talak sunny
C. talak ba’in
D. talak bid’i
E. talak mualak
39. Bapak hají Sanusi meninggal dunia,meninggalkan harta pusaka sebesar Rp. 9.600.000,- sedangkan ahli warisnya terdiri dari, Istri, Ibu, 1 anak laki-laki dan 2 anak perempuan. Berapa bagian untuk istri?….
A. Rp. 2.400.000,-
B. Rp. 1.800.000,-
C. Rp. 1.600.000,-
D. Rp. 1.200.000,-
E. Rp. 1.650.000,-
40. Bapak Qodrat meninggal dunia, beliau meninggalkan harta yang melimpah kebun, sawah, tabungan dan uang tunai. Ahli waris yang ditinggalkan adalah Istri, Bapak, Anak laki-laki, paman sekandung. Berapa bagian untuk paman sekandung?
A. Seperdua
B. Spertiga
C. seperenam
D. Asobah binafsih
E. Tertutup/tidak mendapat warisan
41. Sebelum Rosulullah SAW menerima wahyu, keadaan masyarakat Arab Jahiliyah menyembah patung-patung. Berhala yang merupakan Tuhan disembah dan dianggap dapat menolong kesilitan-kesulitan hidup mereka. Agama berhala adalah keyakinan masyarakat Makah yang menyembah patung-patung yang dianggap sebagai anak Tuhan dan dianggap dapat memberi perlindungan. Salah satu bagian strategi dakwah Rosulullah SAW menghadapi masyarakat tersebut adalah persoalan… .
A. ibadah
B. syari’at
C. ketauhidan
D. hak asasi manusia
E. hubungan kekeluargaa
42. Mengingat kondisi dan kebiasaan masyarakat suku Quraisy yang keras dan kuat dalam memelihara kepercayaan nenek moyangnya, maka dakwah Rasulullah SAW pada periode Makkah dimulai dari sahabat dan saudara terdekat. Kelompok terdekat yang pertama kali menyakatan ketauhidan dan keislaman di namakan....
A. Khulafaur Rasyidin
B. Uswatun Khasanah
C. Fastabiqul Khairat
D. Khatamul Anbiya
E. As Sabiqunal Awwalun
43. Beberapaketeladanan yang dapat diambil dari cara dakwah Nabi saw dalam membina umat di Makah tersebut di bawah ini, adapun yang tidak masuk di dalamnya adalah... .
A. dakwah Nabi disampaikan dengan lemah lembut, tidak kasar
B. Nabi saw berdakwah tidak memaksa, apalagi merusak
C. Nabi berdakwah dengan penuh otoriter
D. melaksanakan syareat Islam dengan bimbingan Al Quran
E. konsisten dan komitmen menuhankan Allah SWT
44. Metodeyang digunakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah dijelaskan dalam QS An Nahl (16): 125 yang artinya: ”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik”. Pernyataan di atas menunjukkan ada beberapa faktor keberhasilan dakwahnya, yang tidak termasuk faktor keberhasilnnya adalah... .
A. dengan perkataan yang tegas dan benar
B. kebijakan yang bersifat persuasif
C. ceramah atau nasihat yang baik
D. melalui pujian dan ancaman
E. berdiskusi dengan baik
45. Perhatikan tabel dibawa ini:
No. Tokoh No. Bidang Ilmu
1. Al Kindi A Matematika
2. Al Khawarizmi B Astronomi
3. Imam at Turmudzi C Filsafat
4. Imam Abu Hanifah D Hadits
5. Al Battani E Fiqih
Dari data tabel di atas, pasangan antara tokoh ilmuwan dan kajian bidang ilmu yang tepat adalah... .
A. 1E, 2D, 3C, 4B dan 5A
B. 2A, 3B, 4C, 5D dan 1E
C. 3D, 4E, 5A, 1B dan 2C
D. 1C, 2A, 3D, 4E dan 5B
E. E. 4D, 5E, 1A, 2B dan 3C
46. Salah satu faktor kemajuan Eropa saat ini adalah peradaban Islam pada masa lalu, bukti bahwa Islam memberikan kontribusi besar dan sangat mempengaruhi kemajuan Eropa. Bukti itu adalah masih adanya peninggalan berupa bangunan yang terdapat di negara Spanyol. bangunan tersebut adalah....
A. Istana El-Badi
B. Istana Maimun
C. Istana Al-Mirrah
D. Istana Aya Sophia
E. Istana Al-Hambra
47. Sejara telah mencatat bahwa agama Islam mudah diterima dan berkembang pesat di Nusantara. Tentu banyak faktor yang mempengaruhi hal ini. Berikut ini yang bukan termasuk faktor-faktoryang membuat Islam mudah diterima dan berkembang dengan pesat di wilayahNusantara adalah....
A. dukungan raja yang telah masuk Islam
B. kesuburan wilayah Nusantara letaknya sangat strategis
C. dakwah dilaksanakan dengan santun dan bijaksana
D. untuk masuk Islam mudah, tidak dengan upacara khusus
E. ajaran Islam mudah di terima akal dan sesuai dengan fitrah
48. Munculnya beberapa kerajaan Islam di Indonesia menunjukkan bahwa Islam begitu mudah diterima oleh masyarakat Indonesia melalui pendekatan akulturasi budaya. Berikut ini yang bukan termasuk akulturasi budaya adalah... .
A. ajaran Islam sangat lentur dan fleksibel memasuki tradisi lokal
B. ajaran Islam mempertimbangkan kondisi sosial masyarakat
C. ajaran Islam mewajibkan adanya integrasi sosial
D. pengaruh ajaran Islam sejalan dengan fitrah manusia
E. adat istiadat lokal dapat dijadikan landasan agama
49. Eropa menjadi maju dan terkenal tidak terlepas dari peninggalan peradaban Islam masa lalu. Bukti bahwa Islam memberikan pengaruh terhadap kemajuan Eropa adalah adanya peninggalan peradaban berupa istana megah al Hambra yang terdapat di... .
A. Turki
B. Spanyol
C. Bosnia
D. Prancis
E. Uzbekistan
50. Perhatikan pernyataan berikut ini ,
(1) semakin jauhnya umat Islam dari ajaran al Qur’an dan Hadits
(2) mengikuti cara-cara yang tidak Islami
(3) umat Islam diajarkan untuk tidak mencintai duniawi
(4) adanya gazwul fikri atau perang pemikiran
(5) Islam menjunjung tinggi nilai perbedaan
Faktor-faktor kemunduran peradaban Islam di dunia, sesuai pernyataan nomor... .
A. (1), (2) dan (4)
B. (2), (3) dan (5)
C. (1), (3) dan (4)
D. (2), (4) dan (5)
E. (3), (4) dan (5)
SOAL URAIAN: Jawablah pertanyaan di bawah ini.!
51. Salinlah QS Al-Baqarqh: 164 berikut ini, carilah bacaan tajwidnya, artikan ke dalam bahasa Indonesia dan jelaskan hubungannya dengan IPTEK
52. Sebutkan perilaku yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari bagi orang yang beriman kepada hari akhir !
53. Sebutkan syarat dan rukun waqaf dalam Islam.
54. Bapak H. Muhammad Syakur meninggal, harta kekayaannya Rp 280.000.000,00. Tetapi ia masih mempunyai tanggungan yang harus dibayarkan yaitu : hutang sebesar Rp 15.000.000,00 biaya perawatan sakit sampai meninggal Rp 25.000.000,00. Sedangkan ahli warisnya terdiri dari : istri, ayah, ibu, dua anak laki-laki dan satu anak perempuan. Tentukan berapa bagian masing-masing ahli warisnya !
55. Dalam waktu yang tidak terlalu lama Islam telah tersebar ke seluruh pelosok kepulauan Indonesia, sehingga mayoritas bangsa Indonesia beragama Islam. Sebutkan faktor penyebabnya
Soal UASN 2017
UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
LEMBAR SOAL UTAMA
Mata Uji : Pendidikan Agama Islam
Kode Soal : PAKET D
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas ( SMA )
Program : Semua Program
Hari/Tanggal :
Waktu : 07.30 – 09.00 (90 menit)
PETUNJUK UMUM
1. Berdoalah sebelum mengerjakan.
2. Isikan identitas Anda pada Lembar Jawab Ujian Sekolah Berstandar (LJUSB) Pendidikan Agama Islam yang tersedia.
3. Jumlah soal sebanyak 50 butir dengan 5 (lima) pilihan jawaban.
4. Periksa dan bacalah setiap butir soal sebelum Anda menjawabnya.
5. Laporkan kepada pengawas ujian apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas, rusak atau tidak lengkap.
6. Silangkan jawaban yang Anda anggap tepat pada huruf A, B, C, D atau E pada LJUSB yang tersedia
7. Apabila ada jawaban yang dianggap salah maka berilah tanda garis dua horizontal pada jawaban yang salah tersebut, kemudian silanglah pada huruf jawaban lain yang Anda anggap benar.
Contoh :
A
B C D E
A
B C
D E
8. Lembar soal tidak boleh dicoret-coret.
9. Periksa kembali pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada pengawas ujian.
10. Yakinlah kepada kemampuan Anda sendiri.
11. Setiap bentuk kecurangan adalah pelanggaran.
SELAMAT MENGERJAKAN
PETUNJUK KHUSUS
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D atau E pada LJUSB yang telah tersedia!
1. Bacalah QS. Ali Imran(3) ayat : 159 berikut !
Kelengkapan potongan ayat tersebut adalah ....
A.
B.
C.
D.
E.
2. Salah satu pokok penekanan QS Ali Imran (3) ayat 159 adalah perintah untuk melaksanakan musyawarah sebagai perwujudan sikap demokratis. Menurut ayat tersebut di atas, perilaku yang tidakmencerminkan sikap demokratis adalah ....
A. berusaha memecahkan masalah dengan cara bermusyawarah
B. tidak menghargai pendapat orang lain dan tidak memaksakan kehendak
C. berusaha konsisten dengan hasil keputusan musyawarah yang disepakati
D. mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan
E. selalu bersedia memberi maaf dan lapang dada kepada orang yang berbuat kesalahan
3. Perhatikan dengan baik potonganQS. Al Maidah (5): 48, berikut ini:
Kalimat yang bergaris bawah memiliki hukum bacaan … .
A. Idzhar Khalqi, Ikhfa Syafawi dan Mad WajibMuttasil
B. Idzhar Khalqi, al Syamsiyah dan Mad Aridl lissukun
C. Idzhar Khalqi, al Qomariyah dan Mad Aridl lissukun
D. Idzhar Khalqi, al Qomariyah dan Mad Jaiz Munfasil
E. Mad jaiz munfasil, Idzhar Khalqi dan Al Qomariyah
4. Perhatikan potonganayat QS. Al Maidah (5): 48,berikut ini :
Arti kalimah yang digaris bawahi adalah....
A. dan berlomba-lombalah berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya
B. dan hanya kepada Allah-lah kita kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu
C. dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya
D. dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sesudahnya
E. dan Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja)
5. Fenomena dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat tukang sayur yang bangun pagi-pagi untuk berjualan keliling kampung, tukang becak yang menarik becak tanpa mengeluh, sopir angkot yang menjalankan mobilnya dengan senang hati mengantarkan pelajar ke sekolah. Mereka tidak bermalas-malasan untuk bekerja dan mencari rezeki yang halal sesuai profesi masing-masing.
Berikut perilaku yang mencerminkan QS. Al Maidah (5): 48, adalah ....
A. para buruh pabrik bekerja dengan tidak sungguh-sungguh, jika tidak diawasi
B. para petani yang menjual hasil panennya setelah harga pasaran melambung tinggi
C. para pelajar berusaha jujur dengan tidak menyontek di ruang kelas pada saat ujian
D. para pedagang di pasar menjual dagangan dengan keuntungan sebanyak-banyaknya
E. para pegawai berangkat bekerja tidak bersemangat dan dengan hati yang tidak ikhlas
6. Perhatikan QS Yūnus (10) ayat 41berikut
Kalimat yang bergaris bawah pada ayat di atas mempunyai arti adalah... .
A. jika mereka mendustakan kamu
B. bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu
C. kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan
D. dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan
E. dan mereka ada orang-orang yang tidak beriman kepada Allah
7. Perhatikan pernyataan berikut ini !
1) Dalam Pilkada serentak beberapa bulan yang lalu, para pendukung calon saling serang dan saling menjelekkan.
2) Ketika bermusyawarah, seseorang tidak mampu mengendalikan emosinya sehingga kurang menghargai pendapat orang lain.
3) Pada sidang MKD yang ditayangkan televisi beberapa bulan yang lalu, ada oknum anggota yang tidak konsisten dalam ucapan maupun tindakan.
4) Dalam pemilihan pengurus RT, warga melaksanakan dengan antusias dan saling menghargai pilihan masing-masing.
5) Ketika waktu adzan telah tiba, seorang muslim diingatkan temannya yang non muslim untuk segera menunaikan shalat.
Dari pernyataan di atas yang tidakmerupakan contoh perilaku toleransi adalah ....
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 2 dan 5
C. 1, 4 dan 5
D. 2, 3 dan 4
E. 2, 3 dan 5
8. Perhatikan penggalan QS. Al-Jumu’ah (62): 10 berikut ini ,
Kalimat yang bergaris bawah memiliki hukum bacaan … .
A. al Syamsiyah, Idzhar Syafawi dan Mad Jaiz Munfasil
B. al Syamsiyah, Idzhar Syafawi dan Mad Aridl lissukun
C. al Syamsiyah, Ikhfa’ Syafawi dan Mad Aridl lissukun
D. al Syamsiyah, Idzhar Syafawi dan Mad Wajib Muttasil
E. Mad aridl lissukun, al Syamsiyah dan Mad Jaiz Munfasil
9. Jepang adalah salah satu negara di Benua Asia yang warga negaranya mempunyai etos kerja tinggi. Mereka terkenal sangat disiplin dalam semua hal, termasuk di dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini dapat dilihat dari produk-produk negara tersebut yang memenuhi pasar di negara kita. Kedisiplinan dan etos kerja sangat signifikan dalam hubungannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berikut contoh hasil iptek yang dikembangkan oleh negara tersebut adalah ....
A. pertambangan dan peternakan
B. persenjataan nuklir dan bom atom
C. perkebunan dan pesawat terbang
D. perkebunan, perkapalan dan kehutanan
E. pertanian dan industri mobil yang menguasai pasar dunia
10. Perhatikan pernyataan berikut ini !
1) Dalam kampanye Pilkada serentak beberapa bulan yang lalu, para pendukung calon mau memberikan suaranya jika iadibayar.
2) Ketika bermusyawarah, orang yang mampu memberikan solusi terbaik dalam menyimpulkan dan menghargai pendapat orang lain akan disenangi orang lain.
3) Ketika adzan Jum’at telah dikumandangkan, seorang muslim segera menuju tempat shalat Jum’at, setelah itu melanjutkan pekerjaannya kembali.
4) Orang yang bekerja dengan sungguh-sungguh, maka hasilnya akan maksimal dan dia akan mendapatkan ridlo Allah Swt..
5) Seorang yang bekerja dengan bermalas-malasan, maka dia tidak akan mendapat rezeki yang diridloi oleh Allah Swt.
Dari pernyataan di atas, yang bukan merupakan contoh perilaku etos kerja tinggi adalah ....
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 2 dan 5
C. 1, 4 dan 5
D. 2, 3 dan 4
E. 2, 3 dan 5
11. Allah SWT memilikinama-nama indah dan agung sebagai bukti kesempurnaan dan keagungan-Nya yang dikenal dengan AsmaulHusna. Salah satunamadansekaligussifat-Nyaadalah Ar-Razzaq, artinya… .
A. Maha Adil
B. Maha Kokoh
C. Maha Pengasih
D. Maha Pemberi Rejeki
E. Maha Mengumpulkan
12. Denganqudrah-Nya, Allah menciptakan makhluk bernama malaikat. Makhluk ini diciptakan oleh Allah Swt. dari nur, sifatnya gaib, tidak berjenis kelamin, sangat taat kepada Allah Swt. dan tidak pernah durhaka kepada-Nya. Umat Islam diperintahkan oleh Allah untuk beriman kepada malaikat karena ...
A. malaikat makhluk suci
B. malaikat makhluk gaib
C. malaikat makhluk pilihan
D. malaikat makhluk khusus
E. malaikat makhluk istimewa
13. Tingkat keimanan seseorang kepada malaikat tidak dapat diketahui oleh orang lain, karena tingkat keimanan berada di dalam hati. Namun perwujudan sikap hati dapat diketahui oleh orang lain melalui tingkah laku sehari-hari. Perbuatan berikut yang merupakan perilaku peserta didik di sekolah yang mencerminkan sikap beriman kepada malaikat adalah ....
A. menggunakan uang sekolah untuk jajan
B. melakukan corat-coret bangku sekolah
C. mengerjakan tugas tidak tepat waktu
D. menghormati guru dengan santun
E. datang ke sekolah terlambat
14. Perhatikan ayat Al-Qur’an berikut ini:
Isi kandungan Ayat di atas adalah ....
A. tata cara Allah menurunkan kitab suci
B. fungsi diturunkan kitab suci bagi manusia
C. proses turunnya kitab sucidi kalangan manusia
D. isi kandungan kitab suci bagi kehidupan manusia
E. keistimewaan dan keunggulan kitab suci bagi kehidupan manusia
15. Kitab suci diturunkan Allah kepada rasul-rasul-Nya melalui perantaraan malaikat Jibril as. untuk dijadikan pedoman hidup dalam menjalani kehidupan di dunia. Perilaku berikut yang mencerminkan sikap beriman kepada kitab-kitab Allah ketika mengalami kesulitan ekonomi adalah....
A. bekerja sebagai karyawan pada perusahaan teman yang telah sukses
B. hutang kepada teman terdekat secara berganti-ganti
C. bekerja siang dan malamtanpa istirahat
D. bekerja keras dan berdoa kepada Allah
E. melakukan bisnis dengan sistim online
16. Allah Swt. mengutus rasul-rasul-Nya untuk membawa risalah tauhid dan menjadi teladan kehidupan bagi manusia dalam mengarungi kehidupan. Pernyataan berikut yang tidak termasuk tata cara beriman kepada rasul adalah ....
A. mengikuti ajaran Nabi Muhammad Saw
B. tidak membeda-bedakan para rasul
C. meyakini keberadaan para rasul
D. meneladani perilaku para rasul
E. mendewa-dewakan para rasul
17. PerhatikanQS. Al Zalzalahayat 7-8 :
Berdasarkan QS. Al Zalzalah ayat 7-8 di atas, setelah terjadi hari kiamat yang menghancurkan alam dan seluruh isinya, manusia akan dimintai pertanggungjawaban dari perbuatannya di dunia, dan Allah akan memberikan pembalasan amal dengan seadil-adilnya. Hari tersebut dikenal dengan nama....
A. Yaumul jaza’
B. Yaumul akhir
C. Yaumul barzah
D. Yaumush shirad
E. Yaumul fashl
18. Sunami di Aceh beberapa tahun lalumemberikan bekas sedih di hati setiap manusia, khususnya warga Aceh. Dalam waktu yang sangat singkat, air laut telah meluluhlantakkan seluruh bumi Aceh dan ratusan jiwa manusia. Sunami Aceh hanyalah gambaran peristiwa kiamat dalam lingkup kecil. Kiamat yang sangat dahsyat pasti terjadi dan wajib diyakini oleh seluruh orang beriman. Manfaat meyakini adanya kiamat adalah ....
A. ketika bulan suci Ramadan, orang beriman membawa al Quran sampai 30 juz,
B. belajar rajin dan tekun ketika akan ujian, agar memperoleh nilai baik
C. berinfaq dan bersadaqah yang banyak, karena diliput oleh media
D. mendorong untuk bersikap hati-hati dalam berperilaku
E. berbuat baik terhadap manusia, kalau ada maunya
19. Perhatikan pernyataan dibawah ini :
1) Karena bentuk wajahnya tidak bagus, Badu melakukan operasi plastik, sehingga wajahnya menjadi bagus
2) Karena ulangan hariannya tidak bagus, Ani belajar rajin dan tekun, sehingga ulangan berikutnya nilainya bagus
3) Ketika Toto mengalami sakaratul maut, keluarganya membawa ke rumah sakit terkenal. Tetapi sampai di rumah sakit, ia meninggal dunia
4) Ketika Badrun sakit keras, ia berobat secara rutin dan berdoa secara khusuk kepada Allah Swt. Akhirnya, Allah memberikan kesembuhan
5) Ahmad menjalani hidup dengan sederhana. Namun setelah bekerja keras, ia menjadi kaya raya raya
Umat Islam harus meyakini bahwa segala sesuatu yang menimpa manusia, tidak dapat terlepas dari qada dan qadar Allah Swt.
Dari pernyataan di atas yang menggambarkan takdir muallaqadalah ....
A. 1, 2 dan 3
B. 2, 3 dan 4
C. 2, 3 dan 5
D. 2, 4 dan 5
E. 3, 4 dan 5
20. Semua yang terjadi pada manusia adalah sesuatu yang datang dari Allah dan akan kembali lagi kepada Allah Swt.. Karena itu, manusia tidak dapat lari dari qada dan qadar Allah Swt.. Sikap yang benar terhadap hal tersebut adalah ....
A. qana’ah dan raja’
B. rida dan bersyukur
C. ikhtiyar dan bersyukur
D. qana’ah dan bersyukur
E. bersyukur, sabar dan tawakkal
21. Allah Swt melarang pergaulan bebas dan perbuatan zina, karena berdampak negatif baik bagi diri sendiri dan masyarakat. Berikut ini yang merupakan dampak negatif pergaulan bebas dan perbuatan zina bagi diri sendiri adalah ....
A. merusak tatatan hukum
B. menimbulkan bencana sosial
C. menghancurkan persatuan bangsa
D. merusak tatanan sosial masyarakat
E. menimbulkan penyakit HIV/AIDS
22. Perbuatan zina termasuk dosa besar yang harus dihindari oleh setiap muslim. Ada banyak cara untuk menjauhi dan menghindarkan diri dari perbuatan zina.
Pernyataan berikut yang tidak termasuk cara-cara menghindarkan diri dari perbuatan zina adalah.…
A. menyendiri dikamar dan tidak bergaul dengan siapapun
B. rajin beribadah, sedekah dan mendalami ilmu agama
C. segera menikah jika sudah mendapatkan jodoh
D. bergaul dengan teman yang berakhlak mulia
E. menghindarkan diri dari tempat maksiat
23. Salah dalam bergaul dan memilih teman sangat mempengaruhi perilaku seseorang. Orang yang salah bergaul akan terjerumus ke dalam perbuatan maksiat, bahkan dapat mengarah kepada pergaulan bebas dan perbuatan zina. Perbuatan berikut yang merupakan contoh perilakupergaulan bebas dan mendekati perbuatan zina adalah …
A. mengerjakan pekerjaan rumah secara bersama-sama
B. berduaan dengan lawan jenis di tempat sepi
C. mengantar teman berobat ke puskesmas
D. bertamu ke rumah teman
E. kerja bakti di sekolah
24. Rahman adalahseorang pemuda yang luas pergaulannya. Tak heran jika dia memiliki banyak teman. Suatu hari dia pergi bersama teman-temannya ke tempat wisata dengan memakai pakian rapi dan bersepatu. Cara berpakaian Rahman tersebut sudah sesuai dengan cara berpakaian menurut agama Islamyang prinsip utamanya adalah menutup aurat. Anggota tubuh berikut yang merupakan aurat bagi seorang muslim adalah ….
A. kepala, kaki dan telapak tangan
B. kaki dan telapak tangan
C. muka dan telapak tangan
D. muka sampai leher
E. pusar sampai lutut
25. Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini
(1) Berpakaian dengan niat untuk beribadah kepada Allah Swt
(2) Mendahulukan anggota badan yang kanan ketika hendak berpakaian
(3) Bahan boleh dari sutra dan emas
(4) Pakaian dalam kondisi bersih, tidak najis
(5) Menutup seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan
Dari pernyataan tersebut yang merupakan adab berpakaian bagi seorang muslim yaitu nomor …
A. (1),(2) dan (3)
B. (1),(2) dan (4)
C. (1),(2) dan (5)
D. (2),(3) dan (4)
E. (2),(3) dan (5)
26. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1) Mendorong pemakainya untuk berbuat baik
2) Menampakkan identitas diri
3) Melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya
4) Menumbuhkan rasa riya’
5) Membuka jalan menuju kepada perbuatan maksiat
6) Mensyiarkan agama Islam melalui pakaian
Dari pernyataan di atas, hikmah diperintahkannya memakai jilbab bagi wanita muslimah adalah ....
A. 1, 2, 3, 4
B. 1, 2, 3, 5
C. 1, 2, 3, 6
D. 2, 3, 4, 5
E. 3, 4, 5, 6
27. Antondan Ardi adalah dua pelajar SMA Suka Maju kelas X yang berteman akrab, meskipun menjadi pemeluk agama yang berbeda. Pada waktu dikumandangkan adzan, Ardi mengingatkan Anton untuk melaksanakan salat fardhu. Begitu juga Anton tidak memaksa Ardi untuk mengikuti apa yang dilakukan. Perilaku yang dilakukan Anton dan Ardi disebut dengan….
A. tawazun
B. tasamuh
C. tawadhu’
D. tawasuth
E. ta’awun
28. Ketika melaksanakan salat Tarawih, Zafira melaksanakan dua puluh rakaat, sedangkan Nida melaksanakan delapan rakaat. Meskipun berbeda dalam melaksanakan salat tarawih, Zafira dan Nida dapat bekerjasama dalam mengerjakan tugas di kelompoknya. Setelah lulus pun mereka kerjasama dalam menjalankan usaha. Perilaku yang dilakukan Zafira dan Nida disebut dengan….
A. kesepakatan
B. kesatuan
C. kerukunan
D. kedisiplinan
E. kedamaian
29. Perhatikan pernyataandi bawah ini!
1) Habib mengikuti dan melaksanakan hasil musyawarah kelas meskipun dia berbeda pendapat
2) Rahman mendengarkan penjelasan guru dengan seksama walaupun dia menahan rasa kantuk
3) Rahmah berteman dengan Fadhila meskipun dalam pemilihan ketua Osis di sekolahnya berbeda pilihan
4) Keyla mengikuti dan melaksanakan hasil musyawarah kelas yang sesuai dengan pendapatnya
5) Johan mengikuti dan melaksanakan ibadah sesuai dengan temannya, karena untuk menghormati
6) Siti mengikuti dan melaksanakan ibadah sesuai dengan mayoritas temannya, karena untuk kekompakan
Dari pernyataan di atas yang termasuk perilaku toleransi ditunjukkan pada nomor….
A. 1, 2, 3
B. 1, 4, 6
C. 1, 5, 6
D. 2, 3, 4
E. 4, 5, 6
30. Dalam kehidupan sehari-hari, sesama manusia diharapkan dapat hidup rukun, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, negara, dan dunia. Diantara manfaat hidup rukun dalam kehidupan sehari-hari adalah setiap orang dapat melakukan aktifitas, beribadah dengan tenang dan khusyuk. Di bawah ini adalah contoh perilaku yang menunjukkan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari, kecuali ....
A. mengikuti kerja bakti di kampung tempat tinggal setiap hari minggu
B. mengikuti kegiatan remaja masjid bersama teman-teman dengan baik
C. mengikuti lomba karya tulis ilmiah dengan mengerjakan sebaik-baiknya
D. mengikuti kegiatan ekstrakulikuler bersama temannya dengan sepenuh hati
E. mengikuti organisasi OSIS di sekolah dengan bekerjasama dengan temannya
31. Perhatikan tabel Sumber Hukum Islam beserta pengertiannya di bawah ini!
NO NAMA PENGERTIAN
1. Al Qur’an a. kesepakatan para ulama ahli ijtihād dalam memutuskan suatu perkara atau hukum yang tidak ada ketetapannya berdasarkan Al Qur’an dan Al-Hadits
2. Al-Hadits b. Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dalam bahasa Arab, yang sampai kepada kita secara mutawattir, ditulis dalam mushaf.
3. Ijtihad c. Menyamakan suatu kejadian yang tidak ada hukumnya dengan kejadian yang ada hukumnya karena ada illat yang sama.
4. Ijma d. Mencurahkan segenap tenaga dan pikiran secara sungguh-sungguh dalam menetapkan suatu hukumberdasarkan Al Qur’an dan Al-Hadits.
5. Qiyas e. segala perkataan, perbuatan, dan ketetapan (taqrir) yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw
Pasangan Sumber Hukum Islam dan pengertiannya yang benar adalah ....
A. 4 dan a
B. 4 dan b
C. 4 dan c
D. 4 dan d
E. 4 dan e
32. Perhatikan data berikut ini!
1) Perorangan atau badan hukum yang mewakafkan tanah hak miliknyadatang sendiri di hadapan Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf(PPAIW)
2) wakif mengikrarkan wakaf di hadapan PPAIW dan 2 saksi
3) Wakif menyerahkan iqrar wakaf surat tanah, suarat keterangan dari desa dan surat-surat lain kepada badan pertanahan
4) Calon wakif menyerahkan surat-surat (sertifikat, surat keterangan, dan lain-lain)kepada PPAIW.
5) PPAIW membuat akta ikrar wakaf
Tata urutan mewakafkan hartaadalah ....
A. 1, 4, 2, 5, 3
B. 2, 5, 4, 1, 3
C. 3, 5, 1, 4, 2
D. 4, 3, 1, 5, 2
E. 5, 2, 1, 4, 3
33. Hamid dan Mahfud bersepakat untuk melakukan kerjasama dengan ketentuan sebagai berikut: Hamid sebagai pemilik modal mendapat 60% dari keuntungan dan Mahfud sebagai pelaksana modal mendapat 40% dari keuntungan. Dalam hukum Islam, kerjasama ini dinamakan ....
A. syirkah ‘abdan
B. syirkah ‘inan
C. mudlarabah
D. musaqah
E. khiyar
34. Faruq adalah pengusaha yang sedang mengalami kebangkrutan. Karena khawatir rumahnya disita oleh bank, Faruq meminjam uang kepada rentener sebesar tunggakan angsuran bank. Empat bulan kemudian, Faruq merasakan beratnya terjerat rentener yang menggunakan sistem riba.
Pernyataan berikut yang tidak menjelaskan bahaya riba adalah ....
A. menimbulkan kesenjangan di masyarakat, karena uang hanya beredar pada orang-orang tertentu.
B. mengakibatkan penderitaan dan kesengsaraan bagi pihak penghutang.
C. memupuk sifat rakus dan tidak peduli terhadap sesama.
D. jiwanya merasa puas terhadap takdir Allah
E. pelakunya dibenci oleh Allah
35. Dalam pertempuran, Haris terpenggal tangannya. Ketika ia berusaha menyelamatkan diri, ia terjerumus ke dalam jurang yang sangat dalam yang tidak mungkin untuk diambil jasadnya. Cara mengkafani tangan tersebut adalah ....
A. tidak dikafani, karena tidak ditemukan anggota tubuh yang lain
B. jika laki-laki wajib dikafani dengan kain kafan rangkap tiga
C. jika wanita wajib dikafani dengan 5 lapis kain kafan
D. cukup dikafani pada anggota tubuh yang ditemukan
E. mengkafani secara simbolis dengan model boneka
36. Khutbah dinyatakan sah, jika memenuhi rukun khutbah. Perbuatan berikut yang termasuk rukun khutbah adalah....
A. membaca hamdalah
B. masuk waktu dhuhur
C. mengumandangkan adzan
D. duduk diantara dua khutbah
E. berurutan antara khutbah dan shalat
37. “Saya terima nikahnya dan kawinnya siti Aminah binti Ahmad dengan mas kawin sepuluh gram emas dibayar tunai.” Ucapan tersebut adalah bahasa qabul yang merupakan ....
A. syarat pernikahan
B. rukun pernikahan
C. kewajiban pernikahan
D. kesunnahan pernikahan
E. kemalruhan pernikahan
38. FakhriHamdi menikah dengan Aminah seorang janda yang mempunyai seorang anak perempuan. Meskipun Aminah sudah di cerai atau meninggal dunia, Fakhri Hamdi haram menikah dengan anak perempuanAminah tersebut karena Aminah sudah dikumpulinya.
Ilustrasi diatas menggambarkan muhrim ....
A. sepersusuan
B. hubungan nasab
C. hubungan talian perkawinan
D. mengumpulkan dua saudara
E. dalam pinangan laki laki lain
39. Salimah meninggal dunia. Ia meninggalkan harta waris sebanyak Rp 12.000.000,- (dua belas juta ru-piah) setelah dikurangi untuk biaya membayar utang, zakat dan wasiat. Sedangkan ahli waris yang ditinggalkannya terdiri dari seorang saudara laki-laki sekandung, dua orang anak perempuan , dan suami,. Berapa bagian untuk suami....
A. Rp 1.000.000,-
B. Rp. 3.000.000,-
C. Rp. 4.000.000,-
D. Rp. 6.000.000,-
E. Rp. 8.000.000,-
40. Qodrat meninggal dunia. Ia meninggalkan harta berlimpah yang terdiri dari kebun, sawah, tabungan dan uang tunai. Ahli waris yang ditinggalkan adalah seorang istri, bapak, anak laki-laki dan paman sekandung. Berapa bagian untuk anak laki-laki?
A. 1/2
B. 1/3
C. 1/6
D. Asobah binafsih
E. Tertutup/tidak mendapat warisan
41. Strategi dakwah Rasulullah SAW di Mekkah adalah strategi dakwah yang brilliant, karena dalam waktu yang tidak lama beliau mampu mengubah tatanan masyarakat jahiliyah yang berperadaban rendah menjadi masyarakat yang berperadaban madani. Di bawah ini yang tidaktermasuk strategi dakwah Rasulullah SAW di Mekkah adalah....
A. dakwah yang dilakukan Rasulullah SAW kepada kaumnya dengan nasihat yang baik
B. dengan cara memberi kabar gembira bagi orang yang mau beriman dan sebaliknya
C. dalam dakwahnya Rasulullah SAW lebih memilih berdialog dan debat yang baik
D. mengintimidasi penduduk Mekkah agar semua dapat menerima ajaran Islam
E. Rasululullah SAW menggunakan metodologi dakwah sesuai objeknya
42. Sebelum datangnya dakwah Rasulullah SAW, penduduk Mekkah lebih dikenal dengan masyarakat Jahiliyah karena lebih menyukai cara-cara primitif dalam semua asfek kehidupan. Setelah datangnya dakwah Rasulullah SAW maka tatanan kehidupan berubah terutama pada masalah persamaan kedudukan gender, yaitu....
A. semua jenis praktik perbudakan dihapus dan dilarang
B. terangkatnya derajat kota Makkah di hadapan bangsa lain
C. dihapusnya semua kebiasaan buruk suku Quraisy jahiliyah
D. seluruh masyarakat Makkah tidak lagi mengenal kasta dan kelas sosial
E. posisi perempuan mendapatkan tempat yang layak dan terhormat dalam hukum Islam
43. Salah satu tujuan hijrahnya Rasulullah SAW ke Madinah adalah melanjutkan dakwah Islam sesuai tuntunan wahyu Allah SWT. Pernyataan berikut yang merupakan subtansi dakwah Rasulullah SAW di Madinah adalah....
A. mengajarkan akhlak karimah bagi masyarakat agar mensucikan jiwa dari perbuatan tercela
B. mendirikan pemerintahan Islam dan membangun masyarakat Islam madani
C. mengajarkan makna ketauhidan untuk mengenal Allah SWT
D. menebarkan kasih sayang dan menghindarkan dari pertikaian
E. mengajak untuk meninggalkan kepercayaan nenek moyang
44. Salah satu bentuk keteladanan yang dapat diambil dari tata cara dakwah Rasulullah SAW periode Madinah yang sesuai Q.S Al Baqarah (2):256 dan Q.S Al Kafirun (109): 6 adalah....
A. niat dakwah dengan semangat jihad fisabilillah
B. kebiasaan buruk masyarakat harus segera dirubah
C. bagi yang tidak mengikuti maka boleh untuk diperangi
D. mengajarkan agama sesuai dengan amanat wahyu Allah SWT
E. dalam dakwah tidak memaksakan agama lain untuk memeluk Islam
45. Perhatikan tabel dibawah ini:
No. Tokoh No. Bidang Ilmu
1. Al Khawarizmi A Hadits
2. Ar Razi B Astronomi
3. Imam Ahmad bin Hanbal C Kedokteran
4. Imam Bukhari D Matematika
5. Al Biruni E Fiqih
Dari data tabel di atas, pasangan antara tokoh ilmuwan dan kajian bidang ilmu yang tepat adalah....
A. 1B, 2C, 3D, 4E dan 5A
B. 1D, 2C, 3E, 4A dan 5B
C. 3C, 4D, 5E, 1A dan 2B
D. 4C, 5D, 1A, 2B dan 3C
E. 5A, 1B, 2C, 3D dan 4E
46. Penyebaran Islam di Indonesiaberjalan dengan lancar, tanpa kendala yang berat. Hal ini terjadi karena masyarakat Indonesia memiliki sikap terbuka dan sukarela dalam menerima Islam. Penerimaan Islam dengan surela ini tidak terlepas dari strategi yang dilakukan oleh para wali dalam melaksanakan misi dakwahnya. Salah satu wali yang menggunakan wayang sebagai media dakwah adalah ....
A. Sunan Gunung jati
B. Sunan Kalijaga
C. Sunan Bonang
D. Sunan Ampel
E. Sunan Muria
47. KetikaIslam masuk ke nusantara, kebudayaan yang ada sudah sangat tua, kuat dan mapan, terutama kebudayaan Jawa. Meskipun demikian, para wali mampu memperkenalkan Islam dengan sangat baik dan bijak, tanpa ada konfrontasi dan kekerasan. Hal itu mempunyai arti bahwa....
A. ketaatan dan ketundukkan penduduk kepada penguasa sangat tinggi
B. Islam diperkenalkan dengan perencanaan dan strategi yang matang
C. para penguasa dan raja memberikan kebebasan seluas-luasnya
D. orang jawa mudah menerima ajaran dalam bentuk apapun
E. sebagian masyarakat nusantara masih dalam kebodohan
48. Pada abad ke-14, di ujung utara pulau Sumatera telah berdiri kerajaan Islam yang . Hal ini menjadi bukti bahwa Islam masuk ke Indonesia, khususnya di pulau Sumatera jauh sebelum abad ke-14. Kerajaan besar tersebut adalah....
A. kerajaan Aceh
B. kerajaan Campa
C. kerajaan Malaka
D. kerajaan Selangor
E. kerajaan Samudera Pasai
49. Dalam sejarah perkembangannya, Islam pernah mengalami masa pasang surut. Pada abad ke 14 s/d 17, perkembangan peradaban Islam mencapai puncak kejayaan. Salah satu faktor internal penyebab kemajuan peradaban Islam di dunia tersebut adalah....
A. kekalahan bangsa barat dalam perang salib
B. bangsa barat sedang mengalami masa kemunduran
C. Islam mendorong umatnya untuk menjadi umat yang maju
D. suhu politik diantara para penguasa imperium besar meningkat
E. Eropa sedang dilanda perebutan kekuasaan dan perang saudara
50. Selain mengalami kemajuan pesat, pada abad ke-17 Islammengalami kemunduran diberbagai bidang. Salah satu faktor penyebab kemunduran peradaban Islam di bidang politik adalah....
A. munculnya faham-faham yang tidak islami
B. terjadi pertikaian diantara para raja dan penguasa
C. semakin jauhnya umat Islam dari ajaran Al Qur’an dan Hadits
D. adanya perbedaan pemikiran dan faham dalam menafsirkan ajaran Islam
E. hilangnya semangat keberanian umat Islam untuk berjihad di jalan Allah
Langganan:
Postingan (Atom)