Minggu, 23 Oktober 2016

Menjaga Kelestarian Lingkungan



BAB VI
MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN


  1. Surat Ar-Rum ayat 41 – 42, Al-A’raf Ayat 56 – 58, dan Sad Ayat 27 – 28
  2. Pengayaan materi tentang ilmu Tajwid
  3. Pengayaan materi tentang ilmu Al-Qur'an

Salah satu kandungan Al-Qur'an adalah menjelaskan fenomena-fenomena alam. Hal itu memberi petunjuk kea rah penelitian dan pemeliharaan alam semesta. Al-Qur'an telah membukakan hati dan pikiran manusia untuk meneliti, dan menjaga, dan melestarikan lingkungan, baik yang ada di langit, di bumi, di udara, maupun di air sehingga manusia dapat memanfaatkan benda-benda ciptaan Allah swt.




Kompetensi Dasar
Siswa mampu membaca dan mendiskripsikan ayat-ayat tentang perintah menjada kelestarian lingkungan hidup serta menerapkannya dalam perilaku sehari-hari.


Standar Kompetensi
Siswa mampu mendeskripsikan ayat-ayat Al-Qur'an serta mengamalkan ajaran-ajaranya dalamkehidupan sehari-hari


Indikator
Setelah proses pembelajaran siswa mampu.
1.      membaca dan mengidentifikasi tajwid Surat Ar-Rum Ayat 41 – 42 ;
2.      menyimpulkan kandungan Surat Ar-Rum Ayat 41 – 42, Al-A’raf Ayat 56 -58, dan Sad Ayat 27 -28 tentang larangan membuat kerusakan di bumi;
3.      membiasakan diri menjaga kelestarian lingkungan

TADARUS
  1. Surat Ar-Rum Ayat 41 – 42
  2. Surat Al-A’raf Ayat 56 – 58
  3. Surat Asy-Syura  Ayat 150 – 152
  4. Surat Sad Ayat 27 – 28
  5. Surat Al-A’raf Ayat 74






MUKADIMAH
Bagi seorang mukmin, membaca Al-Qur'an tellah menjadi wiridan tertentu, baik siang maupun malam. Ia membaca halaman demi halaman, yat demi ayat, surat demi surat, juz demi juz, akhirnya khatam (tamat). Tidak ada satu kebahagiaan bagi seorang mukmin, selain mampu tadarus Al-Qur'an sampai khatam. Sungguh bahagia sekali hati seorang mukmin jika ia sudah khatam membaca Al-Qur'an, hati begitu damai, tentram, dan iman makin bertambah serta merasa lebih dekat dengan Allah swt.
Para sahabat telah memberi suri tauladan bagi kita. Dengan keimanan dan keikhlasan hati, mereka berlomba-lomba membaca Al-Qur'an sampai khatam. Di antara mereka ada yang khatam sehari semalam, bahkan ada yang khatam dua kali sehari semalam. Bagaimana dengan kita? Di antara kita ada yang kahatm satu kali dalam seminggu, khatam dua kali dalam sebulan, dan satu kali dalam sebulan.
Rasulullah saw pernah menyuruh Abdullah bin Umar, untuk menghatamkan Al-Qur'an sekali dalam seminggu. Begitu pula sahabat, seperti Usman bin Affan, Zaid bin Sabit, Ibnu Mas’ud, dan Ubay bin Ka’ab, telah menjadikan Al-Qur'an sebagai wiridnya dengan menghatamkan Al-Qur'an pada setiap hari jumat.
Dalam bab VI kita akan melakukan tadarus Al-Qur'an secara lafziah setiap pertemuan pelajaran. Secara khusus kita juga melakukan tadarus secara hukmiyyah, tadabur tentang Surat Ar-Rum Ayat 41 – 42, Al-A’raf Ayat 56 – 58, dan Sad Ayat 27 – 28 serta ditambah pengayaan ilmu tajwid dan Al-Qur'an.

A.    Surat Ar-Rum Ayat 41 – 42, Al-A’raf Ayat 56 – 58, dan Sad Ayat 27 – 28
Pembahasan surat dan ayat berikut ini meliputi kegiatan menyimak dan membaca, mengartikan perlafal, terjemahan lengkap, penerapan ilmu tajwid serta inti sari.

  1. Ar-Rum Ayat 41 – 42
a.       Kegiatan Menyimak dan Membaca
b.      Mengartikan Per Lafal
Lafal
Arti

Telah tampak
kerusakan
di darat
di laut
disebabkan apa yang diperbuat
tangan manusia
supaya Allah merasakan kepada mereka
sebagian (akibat)
yang mereka perbuat
agar mereka
kembali
katakanlah
berjalanlah
di muka bumi
maka perhatikanlah
bagaimana
kesudahan
orang-orang
yang dahulu
kebanyakan mereka
mempersekutukan Allah

c.       Terjemahan Lengkap
Telah tampak kerusakan di darat dan laut disebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah, “Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu, kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan Allah.” (Q.S. Ar-Rum: 41 – 42)
d.      Penerapan Ilmu Tajwid
Lafal
Hokum Bacaan
Alasan

mad tabi’i
izhar qamariyyah
idgam syamsiyyah
ikhfa’ syafawi
ishar syafawi
ikhfa’
qalqalah
idgam mislain/mimi
Alif sesudah fathah
Sesudah alif lam atau al ada huruf ba
Sesudah alif lam atau al ada huruf nun
Mim sukun bertemu ba
Mim sukun bertemu ya
Nun mati bertemu za
Huruf qaf dalam keadaan sukun
Mim mati bertemu mim


e.       Inti Sari
Setelah membaca Al-Qur'an Surat Ar-Rum Ayat 41 – 42 di atas, dapat disimpulkan beberaa hal sebagai berikut
1)      Penyebab kerusakan baik di darat maupun di laut sebagai akibat perbuatan tangan manusia sendiri karena merekalah yang ditugaskan Allah swt. Untuk mengurus bumi. Mereka mempunyai inisiatif dan daya kreasi untuk menggali serta mengolah alam demi kesejahteraan manusia
2)      Kebudayaan manusia makin lama makin maju sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Persenjataan makin maju, seperti bom atom dan nuklir. Dunia industri makin berkembang. Seiring dengan perkembangan hal tersebut juga muncul perkembangan yang negative. Banyak perselisihan yang mengakibatkan bencana akibat penggunaan senjata modern. Banyak pencemaran dan perusakan lingkungan alam dan habitatnya sebagai efek samping dari perkembangan dunia industri.
3)      Kerusakan yang terjadi menurut Allah swt. Hanya sebagian. Hal ini sebagai peringatan kepada umat manusia, diharapkan mereka mau kembali ke jalan yang benar, dan tidak melakukan pengrusakan di muka bumi.



  1. Ar-Rum Ayat 41 – 42
a.       Kegiatan Menyimak dan Membaca
b.      Mengartikan Per Lafal
Lafal
Arti

dan janganlah kamu berbuat kerusakan
di bumi
setelah Allah memperbaikinya
dan berdoalah  kepada-Nya
dengan rasa takut
dan harapan akan dikabulkan
sesungguhnya rahmat Allah
hingga jika angin itu
telah membawa
awan mendung
Kami halau
ke suatu daerah
lalu Kami turunkan hujan
maka Kami keluarkan dengan sebab hujan
sebagai pembawa berita gembira
dekat
kepada orang-orang yang berbuat baik
dan Dialah
yang meniupkan
angin
sebelum kedatangan Rahmat-Nya
pelbagai macam buah-buahan
seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang mati
mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.
daritanah yang baik
tanamanya tumbuh subur
dengan ijin Allah
bagi orang-orang yang bersyukur

c.       Terjemahan Lengkap
Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah Allah memperbaikinya dan berdoalah  kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima dan harapan akan dikabulkan) sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang baik. Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan) hingga apabila angin telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang mati mudah-mudahan kamu kamu mengambil pelajaran. Dan tanah yang baik tanamanya tumbuh subur dengan seizin Allah dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamanya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang mau bersyukur. (Q.S. Al-A’raf:56 – 58)
d.      Penerapan Ilmu Tajwid
Lafal
Hokum Bacaan
Alasan

Mad layyin
mad ja’iz munfasil
mad tabi’i
mad tabi’i
mad silah
mad iwad

ada ya sukun setelah fathah
mad tabi’I bertemu hamzah tidak dalam satu kalimat
qaf fathah bertemu alif
nun fathah bertemu alif
ha hamzah yang didahului harakat hidup
fathah tanwin dibelakang kalimat


e.       Inti Sari
Setelah membaca Al-Qur'an Surat Al-A’raf Ayat 56 – 58 di atas, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut
1)      Allah swt. Melarang kita berbuat kerusakan di muka bumi sebab bumi sudah dijadikan begitu baik dan bagus untuk manusia
2)      Rahmat Allah swt. Angat dekat kepada orang yang suka berbuat baik (muhsinin).
3)      Rahmat dan karunia Allah swt. Sangat luas, di antaranya Allah swt. Menurunkan hujan dari langit. Dengan hujan itu, tanah yang kering menjadi subur dan bermanfaat bagi manusia


  1. Surat Sad Ayat 27 – 28
a.       Kegiatan Menyimak dan Membaca
b.      Mengartikan Per Lafal
Lafal
Arti

dan Kami tidak menciptakan
langit
dan bumi
dan di antara keduanya
dengan sia-sia tanpa hikmah.
yang demikian itu
anggapan orang-orang
yang kafir
maka celakalah
bagi orang-orang
dari neraka.
Patutkah Kami menganggap
orang-orang yang beriman
dan berbuat saleh
seperti orang-orang yang merusak
Patutkah Kami menganggap
orang-orang yang bertakwa
seperti orang-orang yang berbuat maksia

c.       Terjemahan Lengkap
Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itulah anggapan orang-orang kafir maka celakalah orang-orang kafir karena mereka akan masuk nerak. Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap sama orang-orang yang bertakwa dengan orang-orang yang berbuat maksiat.  (Q.S. Sad:27 – 28)

d.      Penerapan Ilmu Tajwid
Lafal
Hokum Bacaan
Alasan

qalqalah
mad wajib muttasil
mad layyin
mad ‘iwad
idgam syamsiyyah
izhar qamariyah
izhar syafawi
mad tabi’i

qaf ditasyid
mad diikuti hamzah dalam satu lafal
ya berada setelah fathah
fathatain di akhir kalimat yang waqaf
alif lam bertemu huruf sad
alif lam bertemu huruf mim
mim mati bertemu huruf nun
alif setelah harakat fathah


e.       Inti Sari
Setelah membaca Al-Qur'an Surat Sad Ayat 27 – 28 di atas, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut
1)      Allah swt. Menciptakan matahari, bulan, langit, bumi, dan bintang semuanya sangat bermanfaat untuk manusia.
2)      Allah swt. Tidak menganggap sama para hamba-Nya yang melakukan kebaikan dengan orang-orang yang melakukan kerusakan di muka bumi. Allah swt. Tidak menganggap sama orang yang bertakwa dengan orang yang melakukan kemaksiatan.
Al-Qur'an telah menjelaskan prinsip hubungan manusia dengan alam sekitar. Prinsip itu, antara lain menggali, mengelola, memanfaatkan, dan melestarikan lingkungan alam.
Untuk mempelajari pelestarian alam, kita harus memperhatikan lingkungan hidup, pengelolan lingkungan hidup, ekosistem, daya dukung lingkungan, sumber daya, baku mutu lingkungan, pecemaran lingkungan, perusakan lingkungan, dan dampak lingkungan
Adapun tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah
1)      tercapainya keselarasan hubungan manusia dengan lingkungannya sebagai tujuan pembangunan manusia seutuhnya;
2)      terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana;
3)      terwujudnya manusia sebagai Pembina lingkungan;
4)      terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan sgenerasi sekarang dan akan dating;
5)      terlindunginya lingkungan hidup atau sumber daya alam terhadap dampak yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.
B.     Pengayaan Materi tentang Ilmu Tajwid
Dalam pengayaan materi ilmu tajwid, yang akan dibahas adalah pembagian mad.

Mad dibagi menjadi dua macam, yaitu mad tabi’i dan mad far’i
1.      Mad tabi’i
Mad tabi’I juga disebut mad asli. Mad tersebut dibaca panjang satu alif atau dua harakat. Sebuah lafal kalimat akan dibaca mad tabi’i apabila
a.       harakat fathah diikuti alif
b.      harakat kasrah diikuti ya;
c.       harakat zammah diikuti oleh wau
Contoh:
No.
Lafal
Sebab Terjadinya
Terdapat pada Surat
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Fathah diikuti alif
Kasrah diikuti ya
Damah diikuti wau
Fathah diikuti alif
Kasrah diikuti ya
Damah diikuti wau
Sad Ayat 27
Ar-Rum Ayat 41
Al-A’raf Ayat 56
Al-A’raf Ayat 57
Sad Ayat 28
Ar-Rum Ayat 49

2.      Mad Far’i
Mad Far’I banyak sekali macamnya, yaitu
a.       mad wajib muttasil;
b.      mad ja’iz muttasil;
c.       mad arid lis-sukun;
d.      mad badal;
e.       mad layyin;
f.       mad silah;
g.      mad ‘iwad;
h.      mad far’I;
i.        mad lazim
Adapun pembahasanya macam-macam mad far’I adalah sebagai berikut

  1. Mad Wajib Muttasil
Mad yang bertemu hamzah dalam satu lafal. Mad tersebut dibaca dua setengah alif.
Contoh:
No.
Lafal
Sebab Terjadinya
Terdapat pada Surat
1.
2.
3.
4.
5.

huruf mad diikuti hamzah dalam satu lafal
huruf mad diikuti hamzah dalam satu lafal
huruf mad diikuti hamzah dalam satu lafal
huruf mad diikuti hamzah dalam satu lafal
huruf mad diikuti hamzah dalam satu lafal
Al-A’raf Ayat 57
Al-A’raf Ayat 53
Ad-Duha Ayat 7
Al-Lail Ayat 20
Sad Ayat 27
  1. Mad Ja’iz Munfasil
Mad yang bertemu dengan hamzah tidak dalam satu lafal melainkan terpisah sendiri-sendiri. Mad tersebut dibaca panjang dua setengah alif.
Contoh:
No.
Lafal
Sebab Terjadinya
Terdapat pada Surat
1.
2.
3.
4.
5.

huruf mad diikuti hamzah dalam perkataan lain
huruf mad diikuti hamzah dalam perkataan lain
huruf mad diikuti hamzah dalam perkataan lain
huruf mad diikuti hamzah dalam perkataan lain
huruf mad diikuti hamzah dalam perkataan lain
Al-A’raf Ayat 56
Al-Baqarah Ayat 13
An-Nur Ayat 46
Sad Ayat 46
Ar-Rum Ayat 33

  1. Mad Arid Lis-Sukun
Mad yang bertemu sukun karena waqaf/berhenti. Mad tersebut dibaca satu, dua, tiga alif
Contoh:
No.
Lafal
Sebab Terjadinya
Terdapat pada Surat
1.
2.
3.
4.
5.

huruf mad diikuti sukun karena waqaf/berhenti
huruf mad diikuti sukun karena waqaf/berhenti
huruf mad diikuti sukun karena waqaf/berhenti
huruf mad diikuti sukun karena waqaf/berhenti
huruf mad diikuti sukun karena waqaf/berhenti
Al-A’raf Ayat 58
Al- A’raf Ayat 57
Al-Hujurat Ayat 27
Yasin Ayat 42
Ar-Rum Ayat 42

  1. Mad Badal
Mad yang menggantikan hamzah. Mad tersebut hanya boleh dibaca satu alif.
Contoh:
No.
Lafal
Asalnya
Terdapat pada Surat
1.
2.
3.


Al-Kahfi Ayat 88
Al- Hasyr  Ayat 10
Al-Anfal Ayat 75

  1. Mad layyin
Jika ada harakat fathah bertemu wau mati atau ya mati. Mad tersebut boleh dibaca satu, dua, atau tiga alif.
Contoh:
No.
Lafal
Sebab Terjadinya
Terdapat pada Surat
1.
2.
3.
4.
5.

huruf fathah bertemu dengan ya mati
huruf fathah bertemu dengan ya mati
huruf fathah bertemu dengan wau mati
huruf fathah bertemu dengan wau mati
huruf fathah bertemu dengan ya mati
Ar-Rum Ayat 42
Sad Ayat 27
Al-A’raf Ayat 56
Asy-Syura Ayat 47
Hud Ayat 58

  1. Mad Silah
Ha damir (kata ganti) seperti (    ) jika diapit dua harakat disebutmad silah. Mad silah ada dua, yaitu mad silah qasirah dan mad silah tawilah.

1)      Mad silah qasirah, yaitu mad yang tidak bertemu hamzah dan dibaca qasir atau pendek, yakni satu alif.
Contoh:

No.
Lafal
Sebab Terjadinya
Terdapat pada Surat
1.

2.

3.


ha damir (kata ganti) diapit dua harakat dan tidak bertemu hamzah
ha damir (kata ganti) diapit dua harakat dan tidak bertemu hamzah
ha damir (kata ganti) diapit dua harakat dan tidak bertemu hamzah
An-Nisa’ Ayat 19

Al-A’raf Ayat 58

An-Nur Ayat 40

2)      Mad silah tawilah, yaitu mad yang bertemu hamzah dan dibaca panjang dua setengah alif.
Contoh:
No.
Lafal
Sebab Terjadinya
Terdapat pada Surat
1.

2.

3.


ha damir diapit dua harakat dan bertemu hamzah
ha damir diapit dua harakat dan bertemu hamzah
ha damir diapit dua harakat dan bertemu hamzah
Al-Baqarah Ayat 225

Al-Baqarah Ayat 225

An-Nisa’ Ayat 92

  1. Mad ‘Iwad
Jika ada fathatain (    ) pada akhir kalimat atau yang diwaqafkan.
Contoh:
No.
Lafal
Dibaca
Terdapat pada Surat
1.
2.
3.
4.
5.


An-Nisa’ Ayat 64
An-Nisa’ Ayat 65
Al-Isra’ Ayat 70
Al-Isra’ Ayat 75
Al-Ahzab Ayat 25

  1. Mad Farqi
Mad yang tujuanya untuk membedakan antara kalimat Tanya dengan kalimat berita. Mad tersebut dibaca panjang tiga alif.
  1. Mad Lazim
Mad Lazim adal;Allah swt. Mad yang bertemu dengan sukun dan harus dibaca panjang tiga alif. Adapun mad lazim ada empat, yaitu mad lazim kilmi musaqqal, mad lazim kilmi mukhaffaf, mad lazim harfi musaqqal, dan mad lazim harfi Mukhaffaf.
1)      Mad Lazim Kilmi Musaqqal (Berat)
Mad lazim kilmi musaqqal adalah mad tabi’I yang bertemu dengan huruf bertasyid di dalam satu kalimat, seperti.
2)      Mad Lazim Kilmi Mukhaffaf (ringan)
Mad lazim kilmi mukhaffaf adalah mad tabi’I yang bertemu dengan huruf yang berharakat sukun di dalam satu kalimat. Di dalam Al-Qur'an hanya terdapat satu kata, yaitu   
3)      Mad Lazim harfi Musaqqal
Mad lazim musaqqal adalah jika di awal surat dalam Al-Qur'an terdapat satu atau lebih huruf nun, qaf, sad, ‘ain, lam, kaf, dan mim

Cara membacanya harus panjang enam harakat atau tiga alif
Contoh:
4)      Mad Lazim harfi Mukhaffaf
Mad harfi mukhaffaf adalah jika di permulaan surat dalam Al-Qur'an terdapat satu atau lebih huruf ha, ya, ta, ha, dan ra
Cara membacanya harus panjang dua harakat atau satu alif.
Contoh:
Mim pada
Lam pada
Sin pada

C.     Pengayaan materi tentang Ilmu Al-Qur'an
Dalam pengayaan materi ilmu Al-Qur'an yang akan dibahas, mengenai ayat dalam Al-Qur'an dan Surat dalam Al-Qur'an
  1. Ayat dalam Al-Qur'an
Menurut bahasa (etimologi), ayat mempunyai beberapa pengertian, yaitu mukjizat, tanda atau alamat, pelajaran tau peringatan, bukti atau dalil, dan sesuatu yang menakjubkan.
Menurut istilah (terminology), ayat mempunyai pengertian

Artinya :
Suatu kumpulan kata yang mempunyai awal dan akhir di dalam surat dari Al-Qur'an

Selanjutnya, cara mengetahui dan menetukanjumlah ayat-ayat Al-Qur'an adalah berdasarkan taufiqi atau ketetapan atau petunjuk dari Nabi Muhammad saw., tidak menggunakan kias (analogi) atau ijtihad.
Para ulama setelah menghitung jumlah ayat-ayat Al-Qur'an sepakat menetapkan ada 6.238 ayat Al-Qur'an. Meskipun demikian, masih terdapat perbedaan pendapat tentang jumlah ayat di kalangan ulama, antara lain
a.       menurut perhitungan ulama Madinah, bertambah 17 ayat sehingga menjadi 6.255 ayat;
b.      menurut perhitungan ulama Mekah, bertambah 20 ayat sehingga menjadi 6.258 ayat;
c.       menurut perhitungan ulama Basrah, bertambah 5 ayat sehingga menjadi 6.243 ayat; berdasarkan ulama Kufah
d.      menurut perhitungan ulama Kufah, bertambah 31 ayat sehingga menjadi 6.269 ayat; berdasarkan riwayat Hamzah
e.       menurut perhitungan ulama Syiria, bertambah 26 ayat sehingga menjadi 6.264 ayat;, menurut riwayat Yahya bin al-Haris
munculnya perbedaan dalam perhitungan ayat-ayat Al-Qur'an disebabkan sebagai berikut
a.       Ketika Rasulullah saw. Membaca ayat Al-Qur'an, beliau membaca waqaf pada setiap akhir ayat, pada kesempatan lain beliau membaca wasal dengan ayat sesudahnya dengan maksud menyempurnakan maknanya.
b.      Adanya sebagian ulama yang memasukkan fawatihus suwar (pembukaan surat) sebagai ayat tersendiri.
Adapun hikmah mengetahui ayat-ayat Al-Qur'an adalah sebagai berikut
a.       Kita mengetahui bahwa tiga ayat Al-Qur'an yang pendek-pendek cukup manjadi bukti bahwa ayat-ayat itu benar-benar wahyu dari Allah swt.
b.      Membaca Al-Qur'an ayat per ayat adalah sunah
Perhatikan hadis Rasulullah saw. Berikut.

Artinya
Adalah rasulullah saw. Membaca Al-Qur'an, maka memotong-motong bacaanya ayat demi ayat. (H.R. Abu Daud0.
Telah menjadi (ijmak) di kalangan umat Islam bahwa urutan atau susunan ayat-ayat Al-Qur'an, sebagaimana yang tersusun dalam mushaf yang ada di tangan kaum muslimin adalah berdasarkan taufiqi, artinya atas petunjuk Nabi Muhammad saw. Yang beliau terima dari Allah swt. Melaui Malaikat Jibril. Setiap Malaikat Jibril turun membacakan Al-Qur'an untuk Nabi Muhammad saw. Ia menunjukkan kepada beliau temapat ayat ayang baru diterima, lalu beliau menyuruh para sahabat untuk menuliskan dan meletakkanya di dalam surat yang telah ditunjukkan.

  1. Surat dalam Al-Qur'an
Menurut bahasa, kata surat berasal dari as-sa’ru berarti sisa air dalam bejana, as-sur berarti pagar pembatas atau dinding, dan as-surah artinya pasal. Sedangkan, menurut istilah dalah sekumpulan ayat-ayat Al-Qur'an yang berdiri sendiri, yang mempunyai permulaan dan penghabisan.
Panjang pendeknya surat dan jumlah ayat yang dikandungnya, para ulama membagi surat-surat Al-Qur'an ke dalam kelompok, yaitu
  1. at-tiwal, juga disebut sab’ut tiwal, maksudnya tujuh surat panjang yang terdiri atas Surat Al-Baqarah , Ali ‘Imran, An-Nisa’, Al-A’raf. Al-An’am, Al-Ma’idah, dan Yunus
  2. al-mi’un, yaitu surat-surat yang berisi lebih dari seratus ayat, seperti surat An-Nahl, Hud, Yusuf, dan Al-Kahfi;
  3. al-masani, yaitu surat-surat yang berisi kurang dari seratus ayat, seperti surat Al-Ahzab, Al-Hajj, Al-Qasas;
  4. al-mufasalah, yaitu surat-surat pendek, kelompok ini terdiri dari tiga macam, yaitu
1)      tiwal seperti Surat Al-Hujurat,
2)      awsat seperti Surat At-Tariq, dan
3)      qisar seperti Surat An-Nas.

Dikalangan ulama terdapat tiga pendapat mengenai masalah penetuan tertib surat-surat Al-Qur'an. Tiga pendapat itu adalah sebagai berikut
  1. Tertib surat yang ada sekrang ini bukan taufiqi atau petunjuk dari Nabi Muhammad saw. Tetapi hasil dari ijtihad para sahabat.
  2. Tertib seluruh surat-surat Al-Qur'an itu adalah berdasarkan taufiqi, seperti tertib ayat-ayat Al-Qur'an
  3. Tertib surat-surat Al-Qur'an adalah taufiqi dan tertib sebagian yang lain adalah hasil ijtihad para sahabat.
Adapun hikmah pembagian surat dalam Al-Qur'an adalah sebagai berikut
  1. memudahkan menarik minat orang untuk mempelajari, mamahmi, dan menghafal Al-Qur'an;
  2. menunjukkan bahwa didalam setiap surat dalam Al-Qur'an terdapt satu persoalan pokok yang dibicarakan.
  3. Menunjukkan bahwa panjang atau pendek setiap surat tidak mejadi ukuran bagi kemukjizatannya;
  4. mendorong pembaca agar lebih bergairah melanjutkan bacaanya ke surat yang berikutnya.





Ikhtisar
  1. Isi Surat Ar-Rum Ayat 41 – 42 adalah sebagai berikut
    1. Pada  awalnya daratan dan lautan itu bersih dan subur, tetapi pada akhirnya mengalami kerusakan-kerusakan akibat ulah manusia. Contoh kerusakan yang mucul adalah pencemaran, polusi, dan penebagang hutan.
    2. Teknologi yang dikuasai oleh manusia makin lama makin maju, tetapi kemajuan tersebut sering mendatangkan dampak negative seperti peperangan yang mengakibatkan kerusakan.
    3. Jika terjadi kerusakan, yang rugi adalah manusia sendiri, mereka harus menderita dan menanggung akibat dari ulahnya sendiri.

  1. Isi Surat Al-Araf Ayat 56 – 58 adalah sebagai berikut
    1. Allah Allah swt. melarang kita berbuat kerusakan di muka bumi sebab ala mini diciptakan dalam keadaan baik
    2. Allah swt. Menurunkan hujan kemudian tanah yang kering menjadi subur dan menghasilkan beraneka ragam kebutuhan manusia
    3. Hidupnya kembali tanah yang mati. Dengan adanya hujan adalah bukti akan kebenran yang akan terjadi di padang Mahsyar, yaitu dihidupkanya manusia

  1. Isi Surat Sad Ayat 27 – 28 adalah sebagai berikut
    1. Allah swt. Menciptakan langit dan bumi dan semuayang ada diantaranyatidak sia-sia. Semua  bermanfaat bagi kemakmuan manusia.
    2. Di antara kebijaksanaan Allah swt. Adalah tidak menganggap sama para hamba-Nya yang beriman dan melakukan kebaikan mereka yang melakukan perusakan-perusakan (mufsidin).
    3. Prinsip dasar ajaran Al-Qur'an mengenai hubungan manusia dengan alam adalah menggali, mengolah, memanfaatkan, memelihara, dan melsterikannya.


Integrasi Budi Pekerti
Ketika musim hujan tiba, sudah pasti segenap masyarat desa Sukamaju menyambut suka cita karena kemarau telah berlalu dan udara sudah tidak panas lagi. Seteah lima hari musim hujan, pada hari yang keenam hujan turun denganlebat dan agak lama. Dengan demikian, dikhawatirkan akan menimbulkan banjir. Apakah penyebab banjir hanya karena hujan deras yang berlangsung lama.? Ternyata jawabanya tidak. Lima tahun lalu di Desa Suka maju hujan seruing turun dengan deras dan lama. Akan tetapi, kampong itu tidak pernah terjadi banjir. Beberapa tahun kemudian, Desa Sukamaju terjadi banjir jika hujan turun dengan lebat. Penyebabnya adalah masyarakatnyabanyak yang melakukan penebangan hutan dan menambang pasir yang membelah kampong tersebut
Setelah masyarakat Desa Sukamaju melakukan rapat tentang penyebab banjir, dapat disimpulkan yang menjadi penyebabnya. Penyebabnya itu adalah sebagai berikut
    1. Saluran air yang tidak lancar. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan masyarakat desa yang membuang sampah tidak pada tempatnya, tetapi dibuang ke sungai.
    2. lahan resapan air yang makin sempit karena banyak penebagan hutan.
Hujan yang semestinya menjadi rahmat, justru menjadi akibat ulah manusia.


Latihan

A.    Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang paling benar!
  1. Susunan yang benar potongan ayat di atas adalah ….
a.       1, 2, 3, 4
b.      2, 4, 3, 1
c.       3, 1, 2, 4
d.      4, 2, 3, 1
e.       3, 4, 1,2

  1. Kalimat    mempunyai arti ….
a.       telah tampak
b.      maka perhatikanlah
c.       agar mereka kembali
d.      tangan manusia
e.       kebanyakan mereka

  1.   Kalimat tersebut mempunyai hukuma bacaan ….
a.       mad tabi’i
b.      qalqalah
c.       ikhfa’ syafawi
d.      idgam mislain
e.       mad ‘arid lis-sukun

  1. Berikut ini kesimpulan dari Surat Ar-Rum Ayat 41, kecuali ….
a.       telah nampak kerusakan di darat dan di alut
b.      Allah swt. Sengaja merusak alam agar manusia sadar.
c.       Kerusakan alam akibat perbuatan manusia.
d.      Allah swt. Membalas ulah manusia.
e.       Ayat tersebut memerintahkan kita untuk berbuat jujur dan adil.

  1. Pembuat kerusakan di bumi ini adalah manusia karena manusia mempunayi sifat ….
a.       sombong
b.      angkuh
c.       rakus dan tamak
d.      diperbudak hawa nafsu
e.       sebagai khalifah di muka bumi

  1. Berikut ini adalah kesimpulan dari Suarat Al-A’raf Ayat 56-58, kecuali ….
a.       Allah swt .melarang berbuat kerusakan di bumi karena bumi diciptakan dalam keadaan baik
b.      Rahmat Allah swt. Sangat dekat terhadap yang berbuat kebaikan (muhsinin)
c.       Barang siapa yang bersyukur maka rezekinya akan ditambah
d.      Rahmat dan karunia Allah swt sangat luas.
e.       Hidupnya tanah yang mati dengan hujan bukti kebenaran hidupnya manusia

  1. Dalam Surat A-A’raf Ayat 56 -58 terdapat hokum bacaan idgam bigunnah sebanyak ….
a.       2
b.      3
c.       4
d.      5
e.       6

  1. Potongan ayat tersebut menegaskan bahwa ….
a.       orang yang beriman tidak sama dengan orang kafir
b.      orang yang melakukan kebaikan tidak sama dengan yang melakukan kerusakan
c.       Allah swt. Menciptakan langit dan bumi dalam keadaan baik dan bagus.
d.      Allah swt. Menciptakan langit dan bumi di antara keduanya tidak sia-sia
e.       Celakalah orang-orang kafir dan tempatnya di neraka.

  1. masjid yang asalnya sebuaBerikut ini adalah prinsip dasar hubungan manusia dengan lingkungan alam, kecuali
a.       menggalinya
b.      mengolahnya
c.       memanfaatkannya
d.      menghabiskanya
e.       melestraikanya

  1. Jika ada harakat fathah diikuti atau bertemu dengan huruf wau atau huruf ya sukun maka dibaca…
a.       mad badal
b.      mad farqi
c.       mad layyin
d.      mad ‘iwad
e.       mad silah

B.     Jawablah pertanyaan berikut secara singkat dan tepat
  1. Apa isi pokok dari Surat Sad Ayat 27 – 28?
  2. Apa dampak negative dari pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap lingkungan?
  3. Mengapa manusia sering melakukan perbuatan-perbuatan yang merusak?
  4. mengapa manusia diciptakan Allah swt. Sebagai khalifah di muka bumi?
  5. kemukakan tujuan pengelolaan lingkungan hidup?

Lembar Portofolio

1.      Carikan beberapa contoh lafal yang mengandung hokum bacaan mad wajib muttasil, mad ‘aridli –sukun, mad layyin dari Surat Ar-rum Ayat 41-42, A-A’raf Ayat 56 – 58, dan Sad Ayat 27 – 28!
2.      Tulislah Surat Sad Ayat 27 – 28 dengan tulisan yang rapi!
3.      Bacalah berulang-ulang Ayat 41 – 42 dari Surat Ar-Rum dengan Benar, kemudian hafalkan!
4.      Ajaklah teman Anda membaca Surat A-A’raf Ayat 56-58! Anda menyimak bacaanya atau sebaliknya!
5.      berapa banyak surat turun di Mekah dan di Madinah

HIKMAH
Belajarlah! Karena seorang tidak dilahirkan dalam keadaan pandai. Dan pemilik ilmu itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar