BAB VI
MENJAGA KELESTARIAN
LINGKUNGAN
- Surat Ar-Rum ayat 41 – 42, Al-A’raf Ayat 56 – 58, dan Sad Ayat 27 – 28
- Pengayaan materi tentang ilmu Tajwid
- Pengayaan materi tentang ilmu Al-Qur'an
Salah satu kandungan Al-Qur'an adalah menjelaskan
fenomena-fenomena alam. Hal itu memberi petunjuk kea rah penelitian dan
pemeliharaan alam semesta. Al-Qur'an telah membukakan hati dan pikiran manusia
untuk meneliti, dan menjaga, dan melestarikan lingkungan, baik yang ada di
langit, di bumi, di udara, maupun di air sehingga manusia dapat memanfaatkan
benda-benda ciptaan Allah swt.
Kompetensi
Dasar
Siswa
mampu membaca dan mendiskripsikan ayat-ayat tentang perintah menjada
kelestarian lingkungan hidup serta menerapkannya dalam perilaku sehari-hari.
Standar
Kompetensi
Siswa
mampu mendeskripsikan ayat-ayat Al-Qur'an serta mengamalkan ajaran-ajaranya
dalamkehidupan sehari-hari
Indikator
Setelah
proses pembelajaran siswa mampu.
1. membaca
dan mengidentifikasi tajwid Surat Ar-Rum Ayat 41 – 42 ;
2. menyimpulkan
kandungan Surat Ar-Rum Ayat 41 – 42, Al-A’raf Ayat 56 -58, dan Sad Ayat 27 -28
tentang larangan membuat kerusakan di bumi;
3. membiasakan
diri menjaga kelestarian lingkungan
TADARUS
- Surat Ar-Rum Ayat 41 – 42
- Surat Al-A’raf Ayat 56 – 58
- Surat Asy-Syura Ayat 150 – 152
- Surat Sad Ayat 27 – 28
- Surat Al-A’raf Ayat 74
MUKADIMAH
Bagi seorang mukmin, membaca Al-Qur'an
tellah menjadi wiridan tertentu, baik siang maupun malam. Ia membaca halaman
demi halaman, yat demi ayat, surat demi surat, juz demi juz,
akhirnya khatam (tamat). Tidak ada satu kebahagiaan bagi seorang mukmin, selain
mampu tadarus Al-Qur'an sampai khatam. Sungguh bahagia sekali hati seorang
mukmin jika ia sudah khatam membaca Al-Qur'an, hati begitu damai, tentram, dan
iman makin bertambah serta merasa lebih dekat dengan Allah swt.
Para
sahabat telah memberi suri tauladan bagi kita. Dengan keimanan dan keikhlasan
hati, mereka berlomba-lomba membaca Al-Qur'an sampai khatam. Di antara mereka
ada yang khatam sehari semalam, bahkan ada yang khatam dua kali sehari semalam.
Bagaimana dengan kita? Di antara kita ada yang kahatm satu kali dalam seminggu,
khatam dua kali dalam sebulan, dan satu kali dalam sebulan.
Rasulullah saw pernah menyuruh Abdullah bin
Umar, untuk menghatamkan Al-Qur'an sekali dalam seminggu. Begitu pula sahabat,
seperti Usman bin Affan, Zaid bin Sabit, Ibnu Mas’ud, dan Ubay bin Ka’ab, telah
menjadikan Al-Qur'an sebagai wiridnya dengan menghatamkan Al-Qur'an pada setiap
hari jumat.
Dalam bab VI kita akan melakukan tadarus Al-Qur'an secara
lafziah setiap pertemuan pelajaran. Secara khusus kita juga melakukan tadarus
secara hukmiyyah, tadabur tentang Surat Ar-Rum Ayat 41 – 42, Al-A’raf Ayat 56 –
58, dan Sad Ayat 27 – 28 serta ditambah pengayaan ilmu tajwid dan Al-Qur'an.
A. Surat Ar-Rum Ayat 41 –
42, Al-A’raf Ayat 56 – 58, dan Sad Ayat 27 – 28
Pembahasan
surat dan ayat
berikut ini meliputi kegiatan menyimak dan membaca, mengartikan perlafal,
terjemahan lengkap, penerapan ilmu tajwid serta inti sari.
- Ar-Rum Ayat 41 – 42
a. Kegiatan
Menyimak dan Membaca
b. Mengartikan
Per Lafal
Lafal
|
Arti
|
Telah tampak
kerusakan
di darat
di laut
disebabkan apa yang diperbuat
tangan manusia
supaya Allah merasakan kepada mereka
sebagian (akibat)
yang mereka perbuat
agar mereka
kembali
katakanlah
berjalanlah
di muka bumi
maka perhatikanlah
bagaimana
kesudahan
orang-orang
yang dahulu
kebanyakan mereka
mempersekutukan Allah
|
c. Terjemahan
Lengkap
Telah tampak kerusakan di darat dan laut
disebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka
sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang
benar). Katakanlah, “Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu, kebanyakan dari mereka itu adalah
orang-orang yang mempersekutukan Allah.” (Q.S. Ar-Rum: 41 – 42)
d. Penerapan
Ilmu Tajwid
Lafal
|
Hokum Bacaan
|
Alasan
|
mad tabi’i
izhar qamariyyah
idgam syamsiyyah
ikhfa’ syafawi
ishar syafawi
ikhfa’
qalqalah
idgam mislain/mimi
|
Alif sesudah fathah
Sesudah alif lam atau al ada huruf ba
Sesudah alif lam atau al ada huruf nun
Mim sukun bertemu ba
Mim sukun bertemu ya
Nun mati bertemu za
Huruf qaf dalam keadaan sukun
Mim mati bertemu mim
|
e. Inti
Sari
Setelah membaca Al-Qur'an Surat Ar-Rum Ayat
41 – 42 di atas, dapat disimpulkan beberaa hal sebagai berikut
1) Penyebab
kerusakan baik di darat maupun di laut sebagai akibat perbuatan tangan manusia
sendiri karena merekalah yang ditugaskan Allah swt. Untuk mengurus bumi. Mereka
mempunyai inisiatif dan daya kreasi untuk menggali serta mengolah alam demi
kesejahteraan manusia
2) Kebudayaan
manusia makin lama makin maju sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Persenjataan makin maju, seperti bom atom dan nuklir. Dunia industri
makin berkembang. Seiring dengan perkembangan hal tersebut juga muncul perkembangan
yang negative. Banyak perselisihan yang mengakibatkan bencana akibat penggunaan
senjata modern. Banyak pencemaran dan perusakan lingkungan alam dan habitatnya
sebagai efek samping dari perkembangan dunia industri.
3) Kerusakan
yang terjadi menurut Allah swt. Hanya sebagian. Hal ini sebagai peringatan
kepada umat manusia, diharapkan mereka mau kembali ke jalan yang benar, dan
tidak melakukan pengrusakan di muka bumi.
- Ar-Rum Ayat 41 – 42
a. Kegiatan
Menyimak dan Membaca
b. Mengartikan
Per Lafal
Lafal
|
Arti
|
dan janganlah kamu berbuat kerusakan
di bumi
setelah Allah memperbaikinya
dan berdoalah
kepada-Nya
dengan rasa takut
dan harapan akan dikabulkan
sesungguhnya rahmat Allah
hingga jika angin itu
telah membawa
awan mendung
Kami halau
ke suatu daerah
lalu Kami turunkan hujan
maka Kami keluarkan dengan sebab hujan
sebagai pembawa berita gembira
dekat
kepada orang-orang yang berbuat baik
dan Dialah
yang meniupkan
angin
sebelum kedatangan Rahmat-Nya
pelbagai macam buah-buahan
seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang mati
mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.
daritanah yang baik
tanamanya tumbuh subur
dengan ijin Allah
bagi orang-orang yang bersyukur
|
c. Terjemahan
Lengkap
Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka
bumi sesudah Allah memperbaikinya dan berdoalah
kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima dan harapan akan
dikabulkan) sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang
baik. Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira sebelum
kedatangan rahmat-Nya (hujan) hingga apabila angin telah membawa awan mendung,
Kami halau ke suatu daerah yang tandus lalu Kami turunkan hujan di daerah itu.
Maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan seperti
itulah Kami membangkitkan orang-orang mati mudah-mudahan kamu kamu mengambil
pelajaran. Dan tanah yang baik tanamanya tumbuh subur dengan seizin Allah dan
tanah yang tidak subur, tanaman-tanamanya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami
mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang mau bersyukur.
(Q.S. Al-A’raf:56 – 58)
d. Penerapan
Ilmu Tajwid
Lafal
|
Hokum Bacaan
|
Alasan
|
Mad layyin
mad ja’iz munfasil
mad tabi’i
mad tabi’i
mad silah
mad iwad
|
ada ya sukun setelah fathah
mad tabi’I bertemu hamzah tidak dalam satu kalimat
qaf fathah bertemu alif
nun fathah bertemu alif
ha hamzah yang didahului harakat hidup
fathah tanwin dibelakang kalimat
|
e. Inti
Sari
Setelah membaca Al-Qur'an Surat Al-A’raf
Ayat 56 – 58 di atas, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut
1) Allah
swt. Melarang kita berbuat kerusakan di muka bumi sebab bumi sudah dijadikan
begitu baik dan bagus untuk manusia
2) Rahmat
Allah swt. Angat dekat kepada orang yang suka berbuat baik (muhsinin).
3) Rahmat
dan karunia Allah swt. Sangat luas, di antaranya Allah swt. Menurunkan hujan
dari langit. Dengan hujan itu, tanah yang kering menjadi subur dan bermanfaat
bagi manusia
- Surat Sad Ayat 27 – 28
a. Kegiatan
Menyimak dan Membaca
b. Mengartikan
Per Lafal
Lafal
|
Arti
|
dan Kami tidak menciptakan
langit
dan bumi
dan di antara keduanya
dengan sia-sia tanpa hikmah.
yang demikian itu
anggapan orang-orang
yang kafir
maka celakalah
bagi orang-orang
dari neraka.
Patutkah Kami menganggap
orang-orang yang beriman
dan berbuat saleh
seperti orang-orang yang merusak
Patutkah Kami menganggap
orang-orang yang bertakwa
seperti orang-orang yang berbuat maksia
|
c. Terjemahan
Lengkap
Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi
dan apa yang ada di antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itulah anggapan
orang-orang kafir maka celakalah orang-orang kafir karena mereka akan masuk
nerak. Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah
(pula) Kami menganggap sama orang-orang yang bertakwa dengan orang-orang yang
berbuat maksiat. (Q.S. Sad:27 – 28)
d. Penerapan
Ilmu Tajwid
Lafal
|
Hokum Bacaan
|
Alasan
|
qalqalah
mad wajib muttasil
mad layyin
mad ‘iwad
idgam syamsiyyah
izhar qamariyah
izhar syafawi
mad tabi’i
|
qaf ditasyid
mad diikuti hamzah dalam satu lafal
ya berada setelah fathah
fathatain di akhir kalimat yang waqaf
alif lam bertemu huruf sad
alif lam bertemu huruf mim
mim mati bertemu huruf nun
alif setelah harakat fathah
|
e. Inti
Sari
Setelah membaca Al-Qur'an Surat Sad Ayat 27
– 28 di atas, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut
1) Allah
swt. Menciptakan matahari, bulan, langit, bumi, dan bintang semuanya sangat
bermanfaat untuk manusia.
2) Allah
swt. Tidak menganggap sama para hamba-Nya yang melakukan kebaikan dengan
orang-orang yang melakukan kerusakan di muka bumi. Allah swt. Tidak menganggap
sama orang yang bertakwa dengan orang yang melakukan kemaksiatan.
Al-Qur'an telah menjelaskan prinsip hubungan
manusia dengan alam sekitar. Prinsip itu, antara lain menggali, mengelola,
memanfaatkan, dan melestarikan lingkungan alam.
Untuk mempelajari pelestarian alam, kita
harus memperhatikan lingkungan hidup, pengelolan lingkungan hidup, ekosistem,
daya dukung lingkungan, sumber daya, baku
mutu lingkungan, pecemaran lingkungan, perusakan lingkungan, dan dampak lingkungan
Adapun tujuan pengelolaan lingkungan hidup
adalah
1) tercapainya
keselarasan hubungan manusia dengan lingkungannya sebagai tujuan pembangunan
manusia seutuhnya;
2) terkendalinya
pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana;
3) terwujudnya
manusia sebagai Pembina lingkungan;
4) terlaksananya
pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan sgenerasi sekarang dan akan
dating;
5) terlindunginya
lingkungan hidup atau sumber daya alam terhadap dampak yang menyebabkan
kerusakan dan pencemaran lingkungan.
B. Pengayaan
Materi tentang Ilmu Tajwid
Dalam pengayaan materi ilmu tajwid, yang akan dibahas adalah
pembagian mad.
Mad dibagi menjadi dua macam, yaitu mad tabi’i dan mad far’i
1. Mad
tabi’i
Mad tabi’I juga disebut mad asli. Mad tersebut dibaca panjang
satu alif atau dua harakat. Sebuah lafal kalimat akan dibaca mad tabi’i apabila
a. harakat
fathah diikuti alif
b. harakat
kasrah diikuti ya;
c. harakat
zammah diikuti oleh wau
Contoh:
No.
|
Lafal
|
Sebab
Terjadinya
|
Terdapat
pada Surat
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
Fathah
diikuti alif
Kasrah
diikuti ya
Damah
diikuti wau
Fathah
diikuti alif
Kasrah
diikuti ya
Damah
diikuti wau
|
Sad
Ayat 27
Ar-Rum
Ayat 41
Al-A’raf
Ayat 56
Al-A’raf
Ayat 57
Sad
Ayat 28
Ar-Rum
Ayat 49
|
2. Mad
Far’i
Mad Far’I banyak sekali macamnya, yaitu
a. mad
wajib muttasil;
b. mad
ja’iz muttasil;
c. mad
arid lis-sukun;
d. mad
badal;
e. mad
layyin;
f. mad
silah;
g. mad
‘iwad;
h. mad
far’I;
i.
mad lazim
Adapun pembahasanya macam-macam mad far’I
adalah sebagai berikut
- Mad Wajib Muttasil
Mad yang bertemu hamzah dalam satu lafal.
Mad tersebut dibaca dua setengah alif.
Contoh:
No.
|
Lafal
|
Sebab
Terjadinya
|
Terdapat
pada Surat
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
huruf mad diikuti hamzah dalam satu lafal
huruf mad diikuti hamzah dalam satu lafal
huruf mad diikuti hamzah dalam satu lafal
huruf mad diikuti hamzah dalam satu lafal
huruf mad diikuti hamzah dalam satu lafal
|
Al-A’raf
Ayat 57
Al-A’raf
Ayat 53
Ad-Duha
Ayat 7
Al-Lail
Ayat 20
Sad
Ayat 27
|
- Mad Ja’iz Munfasil
Mad yang bertemu dengan hamzah tidak dalam
satu lafal melainkan terpisah sendiri-sendiri. Mad tersebut dibaca panjang dua
setengah alif.
Contoh:
No.
|
Lafal
|
Sebab
Terjadinya
|
Terdapat
pada Surat
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
huruf mad diikuti hamzah dalam perkataan lain
huruf mad diikuti hamzah dalam perkataan lain
huruf mad diikuti hamzah dalam perkataan lain
huruf mad diikuti hamzah dalam perkataan lain
huruf mad diikuti hamzah dalam perkataan lain
|
Al-A’raf
Ayat 56
Al-Baqarah
Ayat 13
An-Nur
Ayat 46
Sad
Ayat 46
Ar-Rum
Ayat 33
|
- Mad Arid Lis-Sukun
Mad yang bertemu sukun karena
waqaf/berhenti. Mad tersebut dibaca satu, dua, tiga alif
Contoh:
No.
|
Lafal
|
Sebab
Terjadinya
|
Terdapat
pada Surat
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
huruf mad diikuti sukun karena waqaf/berhenti
huruf mad diikuti sukun karena waqaf/berhenti
huruf mad diikuti sukun karena waqaf/berhenti
huruf mad diikuti sukun karena waqaf/berhenti
huruf mad diikuti sukun karena waqaf/berhenti
|
Al-A’raf
Ayat 58
Al-
A’raf Ayat 57
Al-Hujurat
Ayat 27
Yasin
Ayat 42
Ar-Rum
Ayat 42
|
- Mad Badal
Mad yang menggantikan hamzah. Mad tersebut
hanya boleh dibaca satu alif.
Contoh:
No.
|
Lafal
|
Asalnya
|
Terdapat
pada Surat
|
1.
2.
3.
|
Al-Kahfi
Ayat 88
Al-
Hasyr Ayat 10
Al-Anfal
Ayat 75
|
- Mad layyin
Jika ada harakat fathah bertemu wau mati
atau ya mati. Mad tersebut boleh dibaca satu, dua, atau tiga alif.
Contoh:
No.
|
Lafal
|
Sebab
Terjadinya
|
Terdapat
pada Surat
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
huruf fathah bertemu dengan ya mati
huruf fathah bertemu dengan ya mati
huruf fathah bertemu dengan wau mati
huruf fathah bertemu dengan wau mati
huruf fathah bertemu dengan ya mati
|
Ar-Rum
Ayat 42
Sad
Ayat 27
Al-A’raf
Ayat 56
Asy-Syura
Ayat 47
Hud
Ayat 58
|
- Mad Silah
Ha damir (kata ganti) seperti ( ) jika diapit dua harakat disebutmad silah.
Mad silah ada dua, yaitu mad silah qasirah dan mad silah tawilah.
1) Mad
silah qasirah, yaitu mad yang tidak bertemu hamzah dan dibaca qasir atau
pendek, yakni satu alif.
Contoh:
No.
|
Lafal
|
Sebab
Terjadinya
|
Terdapat
pada Surat
|
1.
2.
3.
|
ha damir (kata ganti) diapit dua harakat dan tidak bertemu
hamzah
ha damir (kata ganti) diapit dua harakat dan tidak bertemu
hamzah
ha damir (kata ganti) diapit dua harakat dan tidak bertemu
hamzah
|
An-Nisa’
Ayat 19
Al-A’raf
Ayat 58
An-Nur
Ayat 40
|
2) Mad
silah tawilah, yaitu mad yang bertemu hamzah dan dibaca panjang dua setengah
alif.
Contoh:
No.
|
Lafal
|
Sebab
Terjadinya
|
Terdapat
pada Surat
|
1.
2.
3.
|
ha damir diapit dua harakat dan bertemu hamzah
ha damir diapit dua harakat dan bertemu hamzah
ha damir diapit dua harakat dan bertemu hamzah
|
Al-Baqarah
Ayat 225
Al-Baqarah
Ayat 225
An-Nisa’
Ayat 92
|
- Mad ‘Iwad
Jika ada fathatain ( ) pada akhir kalimat atau yang diwaqafkan.
Contoh:
No.
|
Lafal
|
Dibaca
|
Terdapat
pada Surat
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
An-Nisa’
Ayat 64
An-Nisa’
Ayat 65
Al-Isra’
Ayat 70
Al-Isra’
Ayat 75
Al-Ahzab
Ayat 25
|
- Mad Farqi
Mad yang tujuanya untuk membedakan antara
kalimat Tanya dengan kalimat berita. Mad tersebut dibaca panjang tiga alif.
- Mad Lazim
Mad Lazim adal;Allah swt. Mad yang bertemu
dengan sukun dan harus dibaca panjang tiga alif. Adapun mad lazim ada empat,
yaitu mad lazim kilmi musaqqal, mad lazim kilmi mukhaffaf, mad lazim harfi
musaqqal, dan mad lazim harfi Mukhaffaf.
1) Mad
Lazim Kilmi Musaqqal (Berat)
Mad lazim kilmi musaqqal adalah mad tabi’I
yang bertemu dengan huruf bertasyid di dalam satu kalimat, seperti.
2) Mad
Lazim Kilmi Mukhaffaf (ringan)
Mad lazim kilmi mukhaffaf adalah mad tabi’I
yang bertemu dengan huruf yang berharakat sukun di dalam satu kalimat. Di dalam
Al-Qur'an hanya terdapat satu kata, yaitu
3) Mad
Lazim harfi Musaqqal
Mad lazim musaqqal adalah jika di awal surat dalam Al-Qur'an
terdapat satu atau lebih huruf nun, qaf, sad, ‘ain, lam, kaf, dan mim
Cara membacanya harus panjang enam harakat
atau tiga alif
Contoh:
4) Mad
Lazim harfi Mukhaffaf
Mad harfi mukhaffaf adalah jika di permulaan
surat dalam
Al-Qur'an terdapat satu atau lebih huruf ha, ya, ta, ha, dan ra
Cara membacanya harus panjang dua harakat
atau satu alif.
Contoh:
Mim pada
Lam pada
Sin pada
C. Pengayaan
materi tentang Ilmu Al-Qur'an
Dalam
pengayaan materi ilmu Al-Qur'an yang akan dibahas, mengenai ayat dalam
Al-Qur'an dan Surat
dalam Al-Qur'an
- Ayat dalam Al-Qur'an
Menurut bahasa (etimologi), ayat mempunyai beberapa
pengertian, yaitu mukjizat, tanda atau alamat, pelajaran tau peringatan, bukti
atau dalil, dan sesuatu yang menakjubkan.
Menurut istilah (terminology), ayat mempunyai pengertian
Artinya :
Suatu kumpulan kata yang mempunyai awal dan akhir di dalam surat dari Al-Qur'an
Selanjutnya, cara mengetahui dan menetukanjumlah ayat-ayat
Al-Qur'an adalah berdasarkan taufiqi atau ketetapan atau petunjuk dari Nabi
Muhammad saw., tidak menggunakan kias (analogi) atau ijtihad.
Para ulama setelah menghitung
jumlah ayat-ayat Al-Qur'an sepakat menetapkan ada 6.238 ayat Al-Qur'an.
Meskipun demikian, masih terdapat perbedaan pendapat tentang jumlah ayat di
kalangan ulama, antara lain
a. menurut
perhitungan ulama Madinah, bertambah 17 ayat sehingga menjadi 6.255 ayat;
b. menurut
perhitungan ulama Mekah, bertambah 20 ayat sehingga menjadi 6.258 ayat;
c. menurut
perhitungan ulama Basrah, bertambah 5 ayat sehingga menjadi 6.243 ayat;
berdasarkan ulama Kufah
d. menurut
perhitungan ulama Kufah, bertambah 31 ayat sehingga menjadi 6.269 ayat;
berdasarkan riwayat Hamzah
e. menurut
perhitungan ulama Syiria, bertambah 26 ayat sehingga menjadi 6.264 ayat;,
menurut riwayat Yahya bin al-Haris
munculnya perbedaan dalam perhitungan ayat-ayat Al-Qur'an
disebabkan sebagai berikut
a. Ketika
Rasulullah saw. Membaca ayat Al-Qur'an, beliau membaca waqaf pada setiap akhir
ayat, pada kesempatan lain beliau membaca wasal dengan ayat sesudahnya dengan
maksud menyempurnakan maknanya.
b. Adanya
sebagian ulama yang memasukkan fawatihus suwar (pembukaan surat) sebagai ayat tersendiri.
Adapun hikmah mengetahui ayat-ayat Al-Qur'an adalah sebagai
berikut
a. Kita
mengetahui bahwa tiga ayat Al-Qur'an yang pendek-pendek cukup manjadi bukti
bahwa ayat-ayat itu benar-benar wahyu dari Allah swt.
b. Membaca
Al-Qur'an ayat per ayat adalah sunah
Perhatikan hadis Rasulullah saw. Berikut.
Artinya
Adalah rasulullah saw. Membaca Al-Qur'an, maka memotong-motong
bacaanya ayat demi ayat. (H.R. Abu Daud0.
Telah menjadi (ijmak) di kalangan umat Islam bahwa urutan atau
susunan ayat-ayat Al-Qur'an, sebagaimana yang tersusun dalam mushaf yang ada di
tangan kaum muslimin adalah berdasarkan taufiqi, artinya atas petunjuk Nabi
Muhammad saw. Yang beliau terima dari Allah swt. Melaui Malaikat Jibril. Setiap
Malaikat Jibril turun membacakan Al-Qur'an untuk Nabi Muhammad saw. Ia
menunjukkan kepada beliau temapat ayat ayang baru diterima, lalu beliau
menyuruh para sahabat untuk menuliskan dan meletakkanya di dalam surat yang telah
ditunjukkan.
- Surat dalam Al-Qur'an
Menurut bahasa, kata surat
berasal dari as-sa’ru berarti sisa air dalam bejana, as-sur berarti pagar
pembatas atau dinding, dan as-surah artinya pasal. Sedangkan, menurut istilah
dalah sekumpulan ayat-ayat Al-Qur'an yang berdiri sendiri, yang mempunyai
permulaan dan penghabisan.
Panjang pendeknya surat
dan jumlah ayat yang dikandungnya, para ulama membagi surat-surat Al-Qur'an ke
dalam kelompok, yaitu
- at-tiwal, juga disebut sab’ut tiwal, maksudnya tujuh surat panjang yang terdiri atas Surat Al-Baqarah , Ali ‘Imran, An-Nisa’, Al-A’raf. Al-An’am, Al-Ma’idah, dan Yunus
- al-mi’un, yaitu surat-surat yang berisi lebih dari seratus ayat, seperti surat An-Nahl, Hud, Yusuf, dan Al-Kahfi;
- al-masani, yaitu surat-surat yang berisi kurang dari seratus ayat, seperti surat Al-Ahzab, Al-Hajj, Al-Qasas;
- al-mufasalah, yaitu surat-surat pendek, kelompok ini terdiri dari tiga macam, yaitu
1) tiwal
seperti Surat Al-Hujurat,
2) awsat
seperti Surat At-Tariq, dan
3) qisar
seperti Surat An-Nas.
Dikalangan
ulama terdapat tiga pendapat mengenai masalah penetuan tertib surat-surat
Al-Qur'an. Tiga pendapat itu adalah sebagai berikut
- Tertib surat yang ada sekrang ini bukan taufiqi atau petunjuk dari Nabi Muhammad saw. Tetapi hasil dari ijtihad para sahabat.
- Tertib seluruh surat-surat Al-Qur'an itu adalah berdasarkan taufiqi, seperti tertib ayat-ayat Al-Qur'an
- Tertib surat-surat Al-Qur'an adalah taufiqi dan tertib sebagian yang lain adalah hasil ijtihad para sahabat.
Adapun hikmah pembagian surat
dalam Al-Qur'an adalah sebagai berikut
- memudahkan menarik minat orang untuk mempelajari, mamahmi, dan menghafal Al-Qur'an;
- menunjukkan bahwa didalam setiap surat dalam Al-Qur'an terdapt satu persoalan pokok yang dibicarakan.
- Menunjukkan bahwa panjang atau pendek setiap surat tidak mejadi ukuran bagi kemukjizatannya;
- mendorong pembaca agar lebih bergairah melanjutkan bacaanya ke surat yang berikutnya.
Ikhtisar
- Isi Surat Ar-Rum Ayat 41 – 42 adalah sebagai berikut
- Pada awalnya daratan dan lautan itu bersih dan subur, tetapi pada akhirnya mengalami kerusakan-kerusakan akibat ulah manusia. Contoh kerusakan yang mucul adalah pencemaran, polusi, dan penebagang hutan.
- Teknologi yang dikuasai oleh manusia makin lama makin maju, tetapi kemajuan tersebut sering mendatangkan dampak negative seperti peperangan yang mengakibatkan kerusakan.
- Jika terjadi kerusakan, yang rugi adalah manusia sendiri, mereka harus menderita dan menanggung akibat dari ulahnya sendiri.
- Isi Surat Al-Araf Ayat 56 – 58 adalah sebagai berikut
- Allah Allah swt. melarang kita berbuat kerusakan di muka bumi sebab ala mini diciptakan dalam keadaan baik
- Allah swt. Menurunkan hujan kemudian tanah yang kering menjadi subur dan menghasilkan beraneka ragam kebutuhan manusia
- Hidupnya kembali tanah yang mati. Dengan adanya hujan adalah bukti akan kebenran yang akan terjadi di padang Mahsyar, yaitu dihidupkanya manusia
- Isi Surat Sad Ayat 27 – 28 adalah sebagai berikut
- Allah swt. Menciptakan langit dan bumi dan semuayang ada diantaranyatidak sia-sia. Semua bermanfaat bagi kemakmuan manusia.
- Di antara kebijaksanaan Allah swt. Adalah tidak menganggap sama para hamba-Nya yang beriman dan melakukan kebaikan mereka yang melakukan perusakan-perusakan (mufsidin).
- Prinsip dasar ajaran Al-Qur'an mengenai hubungan manusia dengan alam adalah menggali, mengolah, memanfaatkan, memelihara, dan melsterikannya.
Integrasi Budi Pekerti
Ketika musim hujan tiba, sudah pasti segenap masyarat desa
Sukamaju menyambut suka cita karena kemarau telah berlalu dan udara sudah tidak
panas lagi. Seteah lima
hari musim hujan, pada hari yang keenam hujan turun denganlebat dan agak lama.
Dengan demikian, dikhawatirkan akan menimbulkan banjir. Apakah penyebab banjir
hanya karena hujan deras yang berlangsung lama.? Ternyata jawabanya tidak. Lima tahun lalu di Desa
Suka maju hujan seruing turun dengan deras dan lama. Akan tetapi, kampong itu
tidak pernah terjadi banjir. Beberapa tahun kemudian, Desa Sukamaju terjadi
banjir jika hujan turun dengan lebat. Penyebabnya adalah masyarakatnyabanyak
yang melakukan penebangan hutan dan menambang pasir yang membelah kampong tersebut
Setelah masyarakat Desa Sukamaju melakukan rapat tentang
penyebab banjir, dapat disimpulkan yang menjadi penyebabnya. Penyebabnya itu
adalah sebagai berikut
- Saluran air yang tidak lancar. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan masyarakat desa yang membuang sampah tidak pada tempatnya, tetapi dibuang ke sungai.
- lahan resapan air yang makin sempit karena banyak penebagan hutan.
Hujan yang semestinya menjadi rahmat, justru menjadi akibat
ulah manusia.
Latihan
A. Berilah
tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang paling
benar!
- Susunan yang benar potongan ayat di atas adalah ….
a. 1,
2, 3, 4
b. 2,
4, 3, 1
c. 3,
1, 2, 4
d. 4,
2, 3, 1
e. 3,
4, 1,2
- Kalimat mempunyai arti ….
a. telah
tampak
b. maka
perhatikanlah
c. agar
mereka kembali
d. tangan
manusia
e. kebanyakan
mereka
- Kalimat tersebut mempunyai hukuma bacaan ….
a. mad
tabi’i
b. qalqalah
c. ikhfa’
syafawi
d. idgam
mislain
e. mad
‘arid lis-sukun
- Berikut ini kesimpulan dari Surat Ar-Rum Ayat 41, kecuali ….
a. telah
nampak kerusakan di darat dan di alut
b. Allah
swt. Sengaja merusak alam agar manusia sadar.
c. Kerusakan
alam akibat perbuatan manusia.
d. Allah
swt. Membalas ulah manusia.
e. Ayat
tersebut memerintahkan kita untuk berbuat jujur dan adil.
- Pembuat kerusakan di bumi ini adalah manusia karena manusia mempunayi sifat ….
a. sombong
b. angkuh
c. rakus
dan tamak
d. diperbudak
hawa nafsu
e. sebagai
khalifah di muka bumi
- Berikut ini adalah kesimpulan dari Suarat Al-A’raf Ayat 56-58, kecuali ….
a. Allah
swt .melarang berbuat kerusakan di bumi karena bumi diciptakan dalam keadaan
baik
b. Rahmat
Allah swt. Sangat dekat terhadap yang berbuat kebaikan (muhsinin)
c. Barang
siapa yang bersyukur maka rezekinya akan ditambah
d. Rahmat
dan karunia Allah swt sangat luas.
e. Hidupnya
tanah yang mati dengan hujan bukti kebenaran hidupnya manusia
- Dalam Surat A-A’raf Ayat 56 -58 terdapat hokum bacaan idgam bigunnah sebanyak ….
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6
- Potongan ayat tersebut menegaskan bahwa ….
a. orang
yang beriman tidak sama dengan orang kafir
b. orang
yang melakukan kebaikan tidak sama dengan yang melakukan kerusakan
c. Allah
swt. Menciptakan langit dan bumi dalam keadaan baik dan bagus.
d. Allah
swt. Menciptakan langit dan bumi di antara keduanya tidak sia-sia
e. Celakalah
orang-orang kafir dan tempatnya di neraka.
- masjid yang asalnya sebuaBerikut ini adalah prinsip dasar hubungan manusia dengan lingkungan alam, kecuali
a. menggalinya
b. mengolahnya
c. memanfaatkannya
d. menghabiskanya
e. melestraikanya
- Jika ada harakat fathah diikuti atau bertemu dengan huruf wau atau huruf ya sukun maka dibaca…
a. mad
badal
b. mad
farqi
c. mad
layyin
d. mad
‘iwad
e. mad
silah
B. Jawablah
pertanyaan berikut secara singkat dan tepat
- Apa isi pokok dari Surat Sad Ayat 27 – 28?
- Apa dampak negative dari pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap lingkungan?
- Mengapa manusia sering melakukan perbuatan-perbuatan yang merusak?
- mengapa manusia diciptakan Allah swt. Sebagai khalifah di muka bumi?
- kemukakan tujuan pengelolaan lingkungan hidup?
Lembar
Portofolio
1. Carikan
beberapa contoh lafal yang mengandung hokum bacaan mad wajib muttasil, mad
‘aridli –sukun, mad layyin dari Surat Ar-rum Ayat 41-42, A-A’raf Ayat 56 – 58,
dan Sad Ayat 27 – 28!
2. Tulislah
Surat Sad Ayat 27 – 28 dengan tulisan yang rapi!
3. Bacalah
berulang-ulang Ayat 41 – 42 dari Surat Ar-Rum dengan Benar, kemudian hafalkan!
4. Ajaklah
teman Anda membaca Surat A-A’raf Ayat 56-58! Anda menyimak bacaanya atau
sebaliknya!
5. berapa
banyak surat
turun di Mekah dan di Madinah
HIKMAH
Belajarlah! Karena seorang tidak dilahirkan dalam keadaan pandai. Dan
pemilik ilmu itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar